Preferensi Masyarakat Permukiman Kumuh dalam Memilih Permukiman

Zeni Sandra Vindiana, Ria Haryatiningsih, Westi Riani

Abstract


Abstract. For large cities, settlements are one of the city's problems that must be faced. Limited land in the city of Bandung encourages people to choose an alternative residential area that is used as their residence. The purpose of this study is to identify what factors determine the preferences of slum dwellers in Tamansari Urban Village in choosing settlements and identify which factors are most dominant in terms of community perceptions of the factors of the variables used as benchmarks that will determine the decision in choosing the region. The method used is descriptive analysis with a quantitative approach. Data collection was carried out by distributing questionnaires to the people who were in four RWs in Tamansari Kelurahan with 100 respondents. Measurement of preference indicators is done using a Likert scale and data processing using descriptive statistics. The results showed that community preferences in choosing a place to live in the residential area of Tamansari Urban Village were determined by location and accessibility and economic variables. This is evidenced by the value of the location and accessibility factor score of 353, 3, economic factor of 389 and included in the agreed category. For environmental and service variables, a score of 333.8 is included in the neutral category so that the factor is not sufficiently determined or not considered in determining residence. The most dominant factor of the preferences of the Tamansari slum settlement community in choosing settlements to settle is the economic factor. Community preference for settling is largely determined by the ability of one family to buy a house and easy access to the area.

Keywords: Settlement preferences, settlement conditions, community perceptions.

 

Abstrak. Bagi kota besar pemukiman merupakan salah satu permasalahan kota yang harus dihadapi. Keterbatasan lahan di Kota Bandung mendorong masyarakat untuk memilih alternatif kawasan pemukiman yang dijadikan tempat tinggalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menentukan preferensi masyarakat permukiman kumuh di Kelurahan Tamansari dalam memilih permukiman dan mengidentifikasi faktor mana yang paling  dominan dilihat dari persepsi masyarakat terhadap faktor-faktor dari variabel yang dijadikan tolak ukur yang akan menentukan keputusan dalam memilih kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada masyarakat yang berada di empat RW Kelurahan Tamansari dengan jumlah responden sebanyak 100 orang responden. Pengukuran indikator preferensi dilakukan dengan menggunakan skala likert dan pengolahan data dengan menggunakan statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa preferensi masyarakat dalam memilih tempat tinggal di kawasan permukiman Kelurahan Tamansari ditentukan oleh variabel lokasi dan aksesibilitas dan ekonomi. Hal ini dibuktikan  dengan nilai skor faktor lokasi dan aksesibilitas sebesar 353, 3, faktor ekonomi sebesar 389 dan termasuk dalam kategori setuju. Untuk variabel lingkungan dan pelayanan memiliki skor sebesar 333,8 termasuk dalam kategori netral sehingga faktor tersebut kurang menentkan atau tidak jadi pertimbangan dalam menentukan bertempat tinggal.  Faktor yang paling dominan dari preferensi masyarakat permukiman kumuh Kelurahan Tamansari dalam memilih permukiman untuk bermukim adalah faktor ekonomi. Preferensi masyarakat untuk bermukim sangat ditentukan oleh kemampuan satu keluarga untuk membeli rumah dan kemudahan akses menuju daerah tersebut.

Kata Kunci: Preferensi bermukim, kondisi permukiman, persepsi masyarakat. 


Keywords


Preferensi bermukim, kondisi permukiman, persepsi masyarakat.

Full Text:

PDF

References


Amaliah, Ima dan Riani, W. 2013. Strategi Pengembangan Unisba Berdasarkan Preferensi Masyarakat Kota Bandung. Jurnal Kajian Ekonomi, 9 (1): 01-60

Budihardjo, Eko. 2011. Penataan Ruang Pembangunan perkotaan. Bandung : Pen. Alumni

Clay. 1979, Neighborhood Renewal, Toront: Lexington Books, DC Health & Co.

Djumantri, M. et. al. 2009. Kamus Penataan Ruang. Direktotat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Khomarudin 1997:83-112, Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman : Jakarta. Yayasan Real Estate Indonesia , PT Rakasindo. Jakarta

Luhst, K.M., 1997. Real Estate Evaluation, Principles Aplication Press, USA.

Rahmawati, Agustina. 2012. Strategi Penanganan Permukiman Kumuh. Skripsi.

Rindarjono, Mohammad Gamal. 2013. Slum Kajian Permukiman Kumuh Dalam Perspektif Spasial. Yogyakarta : Media Perkasa.

Sinulingga. 2005. Pembangunan Kota, Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Undang-undang No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Wakely, Patrick J. et all. 1976, Urban Housing Strategies, Education and Realization, New York: Pitnan Publisher.

World Urbanization Prospects: the 2005 Revition Population Database, 2005




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.21059

Flag Counter    Â