Kejadian, Karakteristik, dan Faktor Kosmetik pada Penderita Akne Vulgaris di RSUD Subang

Egi Ardhi Saputra, Deis Hikmawati, Krishna Pradananta

Abstract


Akne vulgaris (AV) adalah penyakit kulit karena peradangan folikel pilosebaseous, pertama kali muncul awal pubertas. Gambaran klinis AV polimorfik, terdiri atas komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut. Terdapat empat faktor yang berperan dalam patogenesis AV, yaitu hiperproliferasi folikel epidermis, peningkatan produksi sebum, inflamasi, serta aktivitas P. acnes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian, gambaran karakteristik, dan gambaran faktor kosmetik pada penderita AV yang berobat di Bagian Kulit dan Kelamin RSUD Subang periode 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dan pemilihan subjek menggunakan simple random sampling yang diambil dari rekam medis. Pada penelitian ini didapatkan kejadian AV di Bagian Kulit dan Kelamin RSUD Subang sebanyak 276 kasus dengan usia terbanyak remaja atau ≤19 tahun (60%) dan sebagian besar diderita perempuan (67,27%). Predileksi AV paling banyak ditemukan di wajah (96,63%) dan Efloresensi yang paling dijumpai berupa papul (70,91).Sebagian besar penderita AV tidak memiliki riwayat penggunaan kosmetik. Faktor lain yang berpengaruh adalah norma dan budaya social yang menentukan kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu terjadinya AV.


Keywords


Akne Vulgaris, Karakteristik, Penggunaan Kosmetik

References


World Health Organization Model Prescribing Information. Drug uses in skin disease. WHO. 1977. hlm. 59-62.

Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM, Strauss JS. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, dkk., penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill; 2008. hlm. 690–5.

Kaimal S, Thappa DM. Diet in dermatology: Revisited. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2010; 76(2): 103–15.

Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010.

Webster GF. Acne vulgaris. NCBI. 2002 Aug 31; 325(7362): 475–79.

Lynn DD, Umari T, Dunnick CA, Dellavalle RP. PMC. The epidemiology of acne vulgaris in late adolescence. NCBI. 2016 Jan 19; 7: 13–25.

Wulandari A, Kepel BJ, Rompas SS. Hubungan pola tidur dengan kejadian acne vulgaris pada mahasiswa semester V (lima) program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas sam ratulangi manado. 2015; 3(1): 1-9.

Bhate K, Williams HC. Epidemiology of acne vulgaris. Br J Dermatol. 2012 Oct 31: 474-85.

Ewadh MJ, Shemran KA, Al-Hamdany KJ. The correlation of some hormones with acne vulgaris. International Journal of Science and Nature. 2011; 2(4): 713-7.

Yosipovitch G, Tang M, Dawn AG, Chen M, Goh CL, Chan YH, dkk. Study of psychological stress, sebum production and acne vulgaris in adolescents. 2007; 87: 135-9.

Davis EC, Callender VD. A review of acne in etnic skin. NCBI. 2010 Apr; 3(4): 24–38.

Thomas L. Genetics of acne. NMLS. 2016 Nov 17. Tersedia dari: http://www.news-medical.net/health/Genetics-of-Acne.aspx

Tjekyan RMS. Kejadian dan faktor resiko akne vulgaris. Media Medika Indonesiana. 2008; 43(1): 37-43.

Kataria U, Chhillar D. Acne: Etiopathogenesis and its management. IAIM. 2015; 2(5): 225-231.

BPMP (Badan Penanaman Modal dan Perijinan) Kabupaten Subang. Topografi, Iklim, dan Curah Hujan. 2012 Aug 27. Tersedia dari: http://bpmp.subang.go.id/artikel/22/Topografi-Iklim-dan-Curah-Hujan.bpmp

Latifah NL. Fisika bangunan. Jakarta. Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup). 2015 Aug. hlm. 16.

Snigdha KSR, Zakaria ASM, Bhuiyan MSI, Islam MT, Islam M, Rahman S dkk. Patient perception on precipitating or aggravating factors for acne. 2016 Jan; 45 (1): 31-5

Sajayan J, Mohan A. Acne Cosmetica – Current Burning Disease. International Ayurvedic Medical Journal. 2015 Apr; 3(4):1195-8.

Kubota Y, Shirahige Y, Nakai K, Katsuura J, Moriue T, Yoneda K, dkk. Community-based epidemiological study of psychosocial effects of acne in Japanese adolescents. The Journal of Dermatology. 2010; 37: 617-622.

Bagatin E, Kamamoto CSL, Guadanhim LRDS, Sanudo A, Dias MC, Barraviera IM, dkk. Prevalence of acne vulgaris in patients with down syndrome. Dermatology. 2010; 220: 333-9.

Ewadh MJ, Shemran KA, Al-Hamdany KJ. The correlation of some hormones with acne vulgaris. International Journal of Science and Nature. 2011; 2(4): 713-7.

Yosipovitch G, Tang M, Dawn AG, Chen M, Goh CL, Chan YH, dkk. Study of psychological stress, sebum production and acne vulgaris in adolescents. 2007; 87: 135-9.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.8405

Flag Counter    Â