Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Penderita Neuropati Diabetika di Puskesmas Salam Kota Bandung Periode Maret hingga Mei 2017

Irfan Surya Pradisa, Ieva B. Akbar, Mia Yasmina Andarini

Abstract


Neuropati Diabetika (ND) didefinisikan sebagai adanya gejala yang muncul pada bagian perifer tubuh diakibatkan karena disfungsi saraf perifer pada penderita Diabetes Melitus (DM). Prevalensi ND dapat mencapai 60% hingga 70% pada seluruh popupasi DM di dunia. Saat seseorang menderita ND maka respon emosional seperti kecemasan akan muncul. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kadar Gula Darah Puasa (GDP) pada penderita ND di Puskesmas Salam Kota Bandung Periode Maret hingga Mei 2017. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan diambil dari data primer yang diperoleh dari pengambilan gula darah puasa menggunakan glukometer dan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Terdapat 42 responden yang diteliti dengan diagnosis ND. Hasil penelitian penderita ND yang memiliki kadar GDP berisiko, mengalami kecemasan sebanyak 36 orang (85,7%) dan 16 orang (38,1%) diantaranya mengalami tingkat kecemasan sedang. sehingga terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kadar GDP dengan tingkat kecemasan, dengan nilai p = 0,023 (nilai p≤0,05). Hal ini diakibatkan karena dalam keadaan cemas tubuh memproduksi hormon adrenalin yang menyebabkan tubuh untuk melepaskan cadangan glukosa yang dibutuhkan untuk menangani kecemasan, sehingga pada saat kontrol, penderita ND dengan kecemasan dapat terlihat peningkatan kadar GDP.

Keywords


Neuropati Diabetika, Kecemasan, GDP.

References


World Health Organization. Global Report on Diabetes. Isbn [Internet]. 2016;978:88. Tersedia dari: http://www.who.int/about/licensing/%5Cnhttp:// apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf

Ramachandran A, Snehalatha C, Shetty AS, Nanditha A. Trends in prevalence of diabetes in Asian countries. World J Diabetes [Internet]. 2012;3(6):110–7. Tersedia dari: http://www.wjgnet.com/1948-9358/1948-9358/pdf

Departemen Kesehatan RI. Waspada Diabetes. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI; 2014.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013. 2013;1–384.

Kasper, Fauci, Hasner. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 17th Ed.United States 2011.

Diabetes N, Clearinghouse I. Diabetic Neuropathies : The Nerve Damage of Diabetes. Natl Diabetes Inf Clear. 2009;1–11.

Al-Farabi MJ. Antibodi Terhadap Advanced Glycation End Product. Cara Mutakhir Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus. Cermin Dunia Kedokteran [Internet]. 2013;40(11):807-14 Tersedia dari : http://www.kalbemed.com/Portals/6/05_210Antibodi.

V. A. S. Benjamin J. Sadock. Harold I. Kaplan, Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 10th Edition. 2007.

RI KK. Pusat Data Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014;1-5

Rosolová H, Petrlová B, Simon J, Sifalda P, Sípová I, Sefrna F. Macrovascular and Microvascular Complications in Type 2 Diabetes Patients. Vnitr Lek. 2014;54(3):229–37.

Tortora GJ, Derrickson B,. 13th Edition Principles of Anatomy & Physiology. 13th ed. John Wiley & Sons, Inc.; 2011.

Laily MN, Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Nusantara Medika Utama;2013.

Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI; 2011

Irawan D, 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia.

Davis SR, Castelo-Branco C, Chedraui P, Lumsden MA, Nappi RE, Shah D and Villaseca P Understanding Weight Gain at Menopause: a Systematic Review, Climacteric 2012.

Wajchenberg BL. Subcutaneous and Visceral Adipose Tissue: Their Relation to the Metabolic Syndrome. Endocrine Rev 2000;21:697–738

Nurlaili PHK. Hubungan Empat Pilar Pengendalian DM Tipe 2 dengan Rerata Kadar Gula Darah;2013.

Lafta RK, Faiq U, Al-Kaseer A. Compliance of Diabetic Patients. Baghdad: Medical Marijuana Journal; 2009.

Dam RM. Dietary Patterns and Risk for Type 2 Diabetes Mellitus in U.S. Men;2003.

Fitri RI. Asupan Energi, Karbohidrat, Serat, Beban Glikemik, Latihan Jasmani dan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2;2012.

Kristian OH. Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien di RSD Dr Soebandi Jember;2016

Wiyadi. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus;2013.

Bouwman V, Adriaanse MC, van’t Riet E, Snoek FJ, Dekker JM, Nijpels G: Depression, Anxiety and Glucose Metabolism in the General Dutch Population: the New Hoorn Study. Plos One 2010, 5:e9971.

Widya SA. Hubungan Kecemasan dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Salatiga;2015

Lane JD,Mc Caskill CC, Williams PG, Personality Correlates of Glycemic in Type 2 Diabetes. Diabetes Care 2000;23:1321-5.

Tsenkova, V., Albert, M., Georgiades, A., Ryff, C., 2013. Trait Anxiety and Glucose Metabolism in People Without Diabetes: Vulnerabilites Among Black Women. Diabet Med. 24(6) : 803-806.

Mudjadid, E., 2009. Aspek Psikosomatik Pasien Diabetes Melitus dalam: Sudoyo, A., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibatra, M., Setiati, S., Editor. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI. pp 2159-2175.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.8307

Flag Counter    Â