Hubungan Jumlah Rokok dan Lama Kebiasaan Merokok terhadap Fungsi Paru Karyawan yang Merokok di Universitas Islam Bandung

Arief Fadli Putra, Nugraha Sutadipura, Fajar Awalia Yulianto

Abstract


Perilaku merokok merupakan permasalahan global yang terjadi di dunia. Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat. Perilaku merokok telah menjadi kebiasaan dan gaya hidup bagi sebagian karyawan di Universitas Islam Bandung. Lama kebiasan merokok dan jumlah rokok bervariasi pada setiap individu karyawan yang merokok di Universitas Islam Bandung. Penelitian ini berujuan untuk mencari hubungan jumlah rokok dan lama kebiasaan merokok terhadap fungsi paru. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 34 orang. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan spirometer. Analisis menggunakan regresi logistik. Hasil pengukuran fungsi paru dengan tes spirometri pada karyawan yang merokok di Universitas Islam Bandung menunjukkan terdapat perbedaan mean lama merokok yang signifikan secara statistik antara kelompok spirometri normal dan abnormal. Kelompok normal (26,83) memiliki mean lama merokok yang lebih besar dibanding kelompok abnormal (16,14). Terdapat hubungan yang signifikan antara lama merokok dengan fungsi paru namun tidak signifikan pada jumlah rokok. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses pengisian data, perbedaan kedalaman mengisap rokok, edukasi penggunaan spirometer, dan teknik penggunaan spirometer.


Keywords


Fungsi Paru, Jumlah Rokok, Lama Merokok, Rokok

References


World Health Organization. WHO global report on trends in prevalence of tobacco smoking 2015. WHO Mag [Internet]. 2015;359. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/156262/1/9789241564922_eng.pdf?ua=1

WHO. WHO | Prevalence of tobacco smoking. WHO. 2016;

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013. 2013;1–384.

Fowles J, Bates M, Noiton D. The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke : Priorities for Harm Reduction. 2000;(March).

Canada. Healthy Environments and Consumer Safety Branch. Carcinogens in tobacco smoke. Health Canada, Healthy Environments and Consumer Safety Branch; 2011. 2 p.

Sanner T, Grimsrud TK. Nicotine: Carcinogenicity and Effects on Response to Cancer Treatment - A Review. Front Oncol [Internet]. 2015;5(Aug):196. Available from: http://www.scopus.com/inward/record.url?eid=2-s2.0-84941009005&partnerID=tZOtx3y1

Warren G, Singh A. Nicotine and lung cancer. J Carcinog [Internet]. 2013;12(1):1. Available from: http://www.carcinogenesis.com/text.asp?2013/12/1/1/106680

Bharti M, Yashila G. Lung Cancer and Nicotine. 2016;7(2).

WHO. The Problem. Millions of death. 2005;

Hall G&. Pulmonary ventilation. In: Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Elsevier; 2006. p. 475.

Nisa K, Sidharti L, Adityo MF. Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Fungsi Paru pada Pegawai Pria di Gedung Rektorat Universitas Lampung Effect of Smoking Habits to Lung Function in Male Employes at Lampung University Rectorate. J Kedokt Univ Lampung. 2014;5(9).

Mystry A. Comparative study of pulmonary function tests in smokers and non-smokers. 2014;(June):22–7.

Ostrowski S, Barud W. Factors influencing lung function: Are the predicted values for spirometry reliable enough? J Physiol Pharmacol. 2006;57(SUPPL. 4):263–71.

Miller MR, Hankinson J, Brusasco V, Burgos F, Casaburi R, Coates A, et al. Standardisation of spirometry. Eur Respir J. 2005;26(2):319–38.

Bellamy D. Spirometry in practice a practice guide to using spirometri in primary care. Br Thorac Soc COPD Consort. 2005;

Quanjer PH, Hall GL, Stanojevic S, Cole TJ, Stocks J. spirometry reference equations. 2012;40(1):190–7.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.8241

Flag Counter    Â