Perbedaan Efektivitas Beberapa Jenis Antibiotik Pasien Disentri pada Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung

Muthia Puspasari, R. Anita Indriyanti, Cice Tresnasari

Abstract


Abstract: Dysentery is an intestinal tract infection caused by Shigella sp bacteria or Entamoeba hytoliytica. In developing country like Indonesia, with unoptimized environmental sanitation and food hygiene, dysentery become an essential and important health issue especially for children.  There are many variations of antibiotics medication for dysentery.  Patient’s clinical recovery can be observed by their defecation frequency and fever reduction duration which indicate the efficacy of the medicine being used. This study conducted using analytic-observational method, with cross sectional approach.  This study used populations of all children patients with dysentery in Al-Ihsan hospital Bandung period 2015.  Data acquired by examining their medical records as many as 33 samples.  Data analyzed by using Kruskal-Wallis test with confident level 95%.  In this study, it has been obtained that the most used antibiotic is cefotaxime which applied to 14 patients  (42.4%). Patient’s clinical recovery, based on defecation frequency reduction duration mostly occured on the third day hospitalized and based on fever reduction duration mostly occured on the second day hospitalized.  From the analytic result, shows that there is no significant differences in efficacy among many antibiotics used for children patient of dysentery in Al-Ihsan hospital Bandung period 2015.

Abstrak: Disentri adalah penyakit infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Shigella sp. atau Entamoeba hystolitica. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan makanan yang tidak optimal menjadikan disentri masalah kesehatan yang kerap terjadi terutama pada anak.  Pengobatan antibiotik untuk disentri karena bakteri sangat bervariasi.  Perbaikan klinis pasien dapat dilihat salah satunya dari berkurangnya frekuensi defekasi dan menurunnya suhu tubuh yang menggambarkan keefektivitasan antibiotik.  Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan berbagai antibiotik yang umumnya digunakan praktisi klinis dan perbedaan efektivitas beberapa jenis antibiotik terhadap perbaikan gejala klinis pasien disentri. Penelitian dilakukan dengan metode observasional analitik, melalui pendekatan potong lintang.  Populasi penelitian adalah seluruh pasien anak disentri rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung periode 2015.  Data didapatkan dengan melihat rekam medik sebanyak 33 sampel.  Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%.  Pada penelitian ini didapatkan jenis antibiotik yang paling banyak digunakan adalah sefotaksim, yaitu sebanyak 14 pasien (42.4%). Perbaikan gejala klinis pasien berupa penurunan frekuensi defekasi rata-rata pada hari ke-4 rawat inap dan penurunan demam rata-rata pada hari ke-2 rawat inap.  Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan efektivitas antara jenis antibiotik-antibiotik yang digunakan terhadap perbaikan gejala klinis pasien disentri pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung periode 2015.


Keywords


Antibiotic, Defecation Frequency Reduction Duration, Dysentery, Fever Reduction Duration

References


Andayasari, Lelly. Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan yang Disebabkan Oleh Ameba Di Indonesia 2011

Departemen Kesehatan RI. Buku Saku Lintas Diare 2011

Departemen Kesehatan RI. Riskesdas: Situasi diare di Indonesia 2007

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Disentri 2013

Theresa J. Ochoa Thomas G. Cleary. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia. Saunders, an imprint of Elsevier Inc. 2007

World Health Organization. Children: reducing mortality 2016

World Health Organization. Diarrhoeal disease 2013

World Health Organization. Guidline for The Control of Shigellosis 2005




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.4911

Flag Counter    Â