Hubungan Krakteristik Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas, Nambo Banjaran Kabupaten Bandung

Eva Faoziyah Saleh, Herry Garna, Yuktiana Kharisma

Abstract


Abstract: Breastfeeding  is the best source of nutrients for newborns to meet their need. According to a Basic Health Research in 2013, the percentage of babies who received exclusive breastfeeding  in Indonesia was 54.3%.The research objective was to determine the relationship between mothers’ characteristics (age, number of children, education, occupation, knowledge on breastfeeding, and household income) and the giving of exclusive breastfeeding  at Nambo Puskesmas, Banjaran, Bandung Regency. The research used an observation-analytical method with a cross sectional study design. The data analysis technique used chi-square test. The primary data was in form of questionnaire spread to those mothers with 6‒24. Majority of the mothers of 20‒34 years old and ≥35 years gave exclusive breastfeeding, while majority of the mothers of 30‒34 year old didn’t give exclusive breastfeeding which differed significantly (p=0.045). The majority of both mothers who gave exclusive breastfeeding and who didn’t were those with one child (p=0.926). Majority of those mothers who didn’t work gave exclusive breastfeeding  (44 of 52 mothers), while working mothers inclined not to give exclusive breastfeeding (17 of 26 mothers) (p<0.001). The knowledge of both mothers who gave exclusive breastfeeding  and nonexclusive one were 32 of 52 mothers and 19 of 26 mothers, respectively, which differed significantly (p=0.009). The education and household income of those mothers who gave exclusive breastfeeding differed insignificantly (p=0.065 and P=0.394, respectively). In conclusionsare that there was relationship between age, occupation, and knowledge and the giving of exclusive breastfeeding, while the number of children, education, and knowledge in family have no relationship.

Abstrak: Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Riset Kesehatan Dasar  tahun 2013, persentase bayi yang  mendapat ASI eksklusif di Indonesia adalah 54,3%.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan  karakteristik ibu (usia, jumlah anak, pendidikan,  pekerjaan, pengetahuan mengenai ASI dan pendapatan keluarga) dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Nambo, Banjaran Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional study. Teknis analisis data uji chi-square. Data primer berupa kuesioner ibu yang memiliki bayi usia 6‒24 bulan. Usia ibu 20‒34 tahun dan ≥35 tahun mayoritas memberikan ASI eksklusif, sedangkan ibu usia 30‒34 tahun juga mayoritas tidak memberikan ASI eksklusif yang berbeda bermakna (p=0,045). Mayoritas ibu yang memberikan ASI eksklusif dan tidak adalah ibu yang mempunyai seorang anak (p=0,926).  Mayoritas ibu tidak bekerja memberikan ASI eksklusif (44 dari 52 ibu), sedangkan ibu yang bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif (17 dari 26 ibu) (p<0,001). Pengetahuan ibu baik mmemberikan ASI eksklusif dan tidak eksklusif sebanyak 32 dari 52 ibu dan 19 dari 26 ibu, masing-masing yang berbeda bermakna (p=0,009). Pendidikan dan pendapatan keluarga ibu yang memberikan ASI ekskluisf tidak berbeda bermakna (p=0,065 dan p=0,394).Simpulan terdapat hubungan usia, pekerjaan, dan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan jumlah anak, pendidikan, dan pengetahuan dalam keluarga tidak berhubungan


Keywords


Age, Breastfeeding, Education, Income, Knowledge, Occupation

References


WHO. World Breastfeeding Week. 2013 [diunduh 12 Februari 2016]. Tersedia dari:http://pppakb.grobogan.go.id/berita/61-peranan-asi-eksklusif-bagi-ibudan-anak.html.

BPPPAKB. Peranan ASI eksklusif bagi ibu dan anak. 2011 [diunduh 12 Februari 2016]. Tersedia dari: http://pppakb.grobogan.go.id/berita/61-peranan-asi-eksklusif-bagi-ibudan-anak.html.

Widiastuti. Tidak etisnya promosi susu formula (telaah). Warta Konsumen. 2008;4:18‒25.

Setyawiguna. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.

Roesli U. Bayi sehat berkat ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya; 2009.

Setyawiguna. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.

Salim F. Duta Nasional. ASI eskslusif artinya ASI tanpa tambahan apapun; 2012 [diunduh 15 Februari 2016]. Tersedia dari: http//www.Unicef.org/Indonesia/id/realives_19398.html.

Notoatmodjo S. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta; 2006.

Ambarwati R. Faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Padangsari Kabupaten Ungaran (skripsi). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro; 2007.

Ida. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Kemiri Muka (skripsi). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2011.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.4908

Flag Counter    Â