Gambaran Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Prematur di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung Periode Januari 2014-Desember 2015

Muhammad Bardan Hanif, Hidayat wijayanegara, Santun Bhekti Rahimah

Abstract


Abstract: Premature labor is labor between 20–37 weeks of gestational age. Risk factors for preterm birth consist of socio-demographic factors, maternal factors, and iatrogenic factors. Several risk factors of premature birth are maternal age, education level, occupation, and parity. This study aimed to describe the characteristics of mothers who gave premature birth by age, education level, occupation, and parity in Al-Ihsan Bandung Regency Hospital on January 2014 - December 2015. This research uses descriptive cross-sectional method with estimation of proportion sample selection technique. Data obtained through medical record on January 2014 - December 2015 at Al-Ihsan Bandung Regency Hospital. The subjects were women who gave preterm birth that have met the inclusion and exclusion criteria. Total sample 55.This research showed the incidence of premature in Al-Ihsan Bandung Regency Hospital on 2014 - 2015 was 5.20%. Premature characteristics based on maternal age 20-35 was about 72.73%, with low-education level about 52.73%, did not work 85.45% and multiparous 54.55%. This research concludes that incidence of premature in Al-Ihsan Bandung Regency Hospital on January 2014 - December 2015 was 75 of 3616 births and most of mothers who gave premature birth were 20-35 years old, low-education level, did not work, and multiparous.

Abstrak: Persalinan prematur merupakan persalinan dengan usia kehamilan antara 20–37 minggu. Faktor risiko kelahiran prematur terdiri dari faktor sosio-demografis, faktor maternal, faktor iatrogenik. Faktor risiko dari kelahiran prematur beberapa diantaranya adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan paritas ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur berdasarkan usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan paritas di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung periode Januari 2014 – Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional menggunakan teknik pemilihan sampel estimasi proporsi. Data didapat melalui rekam medik periode Januari 2014 – Desember 2015 di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Subjek penelitian adalah ibu yang mengalami kelahiran prematur yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel penelitian 55. Dari hasil penelitian didapatkan kejadian prematur di RSUD Al-Ihsan tahun 2014 – 2015 yaitu 5,20%. Karakteristik prematur dengan jumlah proporsi paling tinggi terdapat pada ibu dengan usia 20–35 tahun sebesar 72,73%, tingkat pendidikan rendah 52,73%, tidak bekerja 85,45%, dan multipara 54,55%. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa jumlah kejadian kelahiran prematur di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung periode Januari 2014 – Desember 2015 adalah 75 dari 3616 kelahiran dan sebagian besar ibu yang melahirkan bayi prematur merupakan golongan 20–35 tahun, tingkat pendidikan rendah, tidak bekerja, dan multipara.


Keywords


Maternal, Characteristics, Premature

References


Abu-Heija, A.T. & Chalabi, H. El, 1997. Great grand multiparity: Is it a risk? International Journal of Gynecology and Obstetrics, 59(3), pp.213–216.

Depkes RI, 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014.

Dwi Utami, A., 2014. Hubungan antara Usia dan Paritas Ibu Bersalin dengan Kejadian Persalinan Preterm di Kabupaten Bantul Tahun 2014. Tersedia dari: http://opac.unisayogya.ac.id/867/1/Naskah Publikasi dui.pdf [diunduh 22 Juli 2016].

Eliyahu, S. dkk., 2002. Epidemiologic risk factors for preterm delivery. Israel Medical Association Journal, 4(12), pp.1115–1117.

Goldenberg, R.L. dkk., 2009. Preterm Birth 1: Epidemiology and Causes of Preterm Birth. Obstetric Anesthesia Digest, 29(1), pp.6–7.

HTA Indonesia, 2010. Prediksi Persalinan Preterm. Health Technology Assessment Indonesia.

Ibrahimou, B., Kodali, S. & Salihu, H., 2015. Survival of Preterm Singleton Deliveries : A Population-Based Retrospective Study.

Krisnadi, S.R., 2009. Prematuritas. , pp.3–4.

Niedhammer, I. dkk., 2009. Occupational predictors of pregnancy outcomes in Irish working women in the Lifeways cohort. BJOG : an international journal of obstetrics and gynaecology, 116(7), pp.943–52. Tersedia dari: http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2872657&tool=pmcentrez&rendertype=abstract [diunduh 11 Februari 2016].

Orellana, P.L., 2015. Increase in Preterm Birth during Demographic Transition in Chile from 1991 to 2012. , 2015.

Rinata, E. & Anggraeni Dewi, M., 2015. Beban Kerja Ibu Hamil dan Kejadian Persalinan Preterm. Akademi Kebidanan Griya Husada, 2(1). Tersedia pada: http://jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/vol2no1/Penelitian2.12.pdf [diunduh 22 Juli 2016].

SEA-ORCHID, 2008. Use of Evidence-Based Practices in Pregnancy and Childbirth: South East Asia Optimising Reproductive and Child Health in Developing Countries Project H. Abdel-Aleem, ed. PLoS ONE, 3(7), p.e2646. Tersedia dari: http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0002646 [diunduh 22 Juli 2016].

Wijayanti, M.D., Widjanarko, B. & Ratnaningsih, E., 2011. Hubungan Usia dan Paritas Dengan Kejadian Partus Prematurus Di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2010. Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, 2(1). Tersedia dari: http://ejurnal.akbidpantiwilasa.ac.id/index.php/kebidanan/article/viewFile/8/7 [diunduh 22 Juli 2016].

Wiknjosastro, H., 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

World Health Organization, 2012. Born too soon. , 13(5), pp.1–126. Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23911366.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.4796

Flag Counter    Â