Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Kejang Demam di Bagian Anak Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung Periode Bulan Maret-Juni 2016

Mochamnad Aji Triwibowo, Dicky Santosa, Yuli Susanti

Abstract


Abstract: Febrile seizure was a seizure that preceded by fever which was a condition when body temperature exceed the normal range (rectal temperature >38 celcius) without any infection, intra cranial anomalies, and fever without any convulsion or seizure earlier. Fever seizure was a neurological disorders most frequently occured on children age group. According to the WHO in 2005 estimated more than 21.64 million people had a febrile seizure, and more than 216 thousand people have died. The incidence of febrile seizures in Indonesia reached 2-4% in 2008. The definition of knowledge was something that has been known by someone after that person doing the sense and identification of certain object. Introduction occurred through human senses in examples sight, hearing, smell, taste, and touch. Most of the knowledge got through the eyes and ears. Knowledge was one of the factors that was important to made the health behaviour. The aim of this research was to know the relation between maternal knowledge about fever seizures and fever seizure incidence at Pediatric Department of Al-Ihsan Bandung Hospital period from March to June 2016. The research method was observational with cross sectional design using 44 respondents. Statistical analysis was using Chi Square test. Results found the majority of respondents had good enough knowledge as many 20 people (45.45%). The incidence was 44 people.  Statistical test results obtained using chi-square method P value =0.001. The conclusion of this research was there was a relation between maternal knowledge about fever seizures and fever seizure incidence at Pediatric Department of Al-Ihsan Bandung Hospital period from March to June 2016. Better knowledge of the mother would be more vigilant about their children who had  febrile seizures.

Abstrak: Kejang demam merupakan gangguan neurologis yang paling sering terjadi pada kelompok usia anak. Kejang demam adalah kejang yang didahului oleh demam yaitu terjadi kenaikan suhu tubuh (suhu rektal 38 derajat Celcius) tanpa didahului oleh infeksi ataupun kelainan intrakranial serta kejadian kejang tanpa demam sebelumnya. Menurut WHO pada tahun 2005 di perkirakan lebih dari 21,64 juta jiwa mengalami kejang demam dan lebih dari 216 ribu jiwa diantaranya meninggal dunia. Angka kejadian kejang demam di Indonesia sendiri mencapai angka 2-4 % pada tahun 2008. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam terbentuknya perilaku kesehatan seseorang. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu mengenai kejang demam dengan kejadian kejang demam di Bagian Anak Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung periode bulan Maret-Juni 2016. Penelitian ini adalah penelitian observasional menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 44 orang dan uji statistic mengunakan chi square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 20 orang (45,45%). Angka kejadian kejang demam di Bagian Anak Rumah Sakit Al-Ihsan periode bulan Maret-Juni 2016 adalah 44 orang. Hasil uji statistic menggunakan metode chi square didapatkan nilai p value = 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian kejang demam di Bagian Anak Rumah Al-Ihsan periode bulan Maret-Juni 2016. Hal ini terjadi karena dengan pengetahuan yang lebih baik dari seorang ibu akan menjadi lebih waspada terhadap anaknya yang mengalami kejang demam.


Keywords


Febrile Seizure, Knowledge

References


Academy A,dan Pediatrics, O. F.(2011) Clinical Practice Guideline — Febrile Seizures : Guideline for the Neurodiagnostic Evaluation of the Child With a Simple Febrile Seizure:127(2)

Bahtera, T., & Wijayahadi, N. (2010). Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak, 12(3).

Dewanti, A., Widjaja, J. A., Tjandrajani, A., & Burhany, A. A. (2012). Kejang Demam dan Faktor yang Mempengaruhi Rekurensi, 14(1), 57–61.

Fuadi, Bahtera T, dan Noor W (2010). Faktor risiko bangkitan kejang demam pada anak jilid 12 (3):h.142-9: Sari Pediatri.

Graves, R. C., Oehler, K., Tingle, L. E., Family, B., & Residency, M. (2012). Febrile Seizures: Risks, Evaluation, and Prognosis. Baylor Family Medicine Residency Program,Garland. Texas. 2012:h. 149-153.

Gunawan W, Kari Komang, dan Soetjiningsih(2008).Knowledge, attitude, and practices of parents with children of first time and reccurent febrile seizure.Pediatrica Indonesiana 48:h.193-198.

Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM , Deterding RR(2007). Current pediatric diagnosis and treatment LANGE;17:h.642-7. The McGraw-Hill Companies

National Institute of Neurological Disorder and Stroke(2015). Fabrile seizure fact sheet, Chicago: NINDS.

Notoadmodjo S.(2010)Ilmu perilaku kesehatan Jakarta: Rineka Cipta:h. 47-68.

Parkinson Gill, Johnson Mike(2002).(2015). Epilepsy : a practical guide, USA : D.Futon.jilid 8

Parmar, Sahu, & Bavdekar.(2009) Knowledge, attitude and practices of parents of children with febrile convulsion. India.

Pusponegoro, H. D., Widodo, D. P., Ismael, S., Kerja, U., & Neurologi, K. (2006). Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam.

Sadleir G Lynette, Scheffer E Ingrid(2007) Clinical Review Febrile seizure.334:307-11:BMJ.

Soetomenggolo, Taslim S, Ismael, Sofyan(2000)penyunting. Neurologi anak. Cetakan ke 2:h.244-252. Jakarta : IDAI.

Spencer, D. C., & French, J. A. (2012). Febrile seizures possible outcomes:h.80–3

Vebriasa, A., Herini, E. S., & Triasih, R. (2013). Hubungan antara Riwayat Kejang pada Keluarga dengan Tipe Kejang Demam dan Usia Saat Kejang Demam Pertama, 15(3), 137–140.

Vestergaard, M.(2006) The Danish national Hospital Register Is Avaluable Study base for Epidemiologic Research in Febrile Seizure: J Clin Epidemiol.

Wawan. A. Dewi M.(2010) Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia.Yogyakarta: Nuha Medika.

Wolf P, Shinnar S.(2005) Current Management in Child Neurology. 3rd Ed. . ;. P.83-88 Bernard L Maria.

Yuana, I., Bahtera, T., & Wijayahadi, N. (2010). Korelasi /kadar Seng Serum dan Bangkitan Kejang Demam. Sari Pediatri, 12(3), 150–156.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.4561

Flag Counter    Â