Gambaran Status Sosioekonomi Orangtua Murid Usia 5-12 Tahun di SD Pertiwi Kecamatan Bandung Wetan yang Mengalami Gizi Kurang

Fildza Khadijah, Samsudin Surialaga, Franseda Franseda

Abstract


Abstract. Undernutrition is still a burden in health problem, especially in developing countries, including Indonesia. One factor related to this incident is the socioeconomic conditions. There are still many cases of undernutrition found especially among children aged 5-12 years in Bandung, despite the poverty rate that has tended to decline in the past few years. The goal of this study is to provide an overview of the socioeconomic status of families with undernutritioned children aged 5-12 years in Bandung. This is a descriptive study with cross sectional design. The subjects of this study are parents and students aged 5-12 years at SD Pertiwi, Bandung Wetan District, Bandung City. The instruments used in this study are an anthropometric form accompanied by the measurement guide for parents to assess the nutritional status of children and a questionnaire to assess the socioeconomic status of parents. This study use univariate analysis methods to describe the characteristics of the nutritional and socioeconomic variables. From the analysis, it was found that as many as 15,4% of 130 students aged 5-12 years at SD Pertiwi, Bandung City, experienced undernutrition. 72,2% of students experiencing undernutrition come from families with moderate socioeconomic status, while 16,7% come from families with low socioeconomic status. From the study, it can be concluded that undernutrition in children aged 5-12 years in SD Pertiwi, Bandung Wetan District, tends to occur in families with moderate to low socioeconomic status.

Keywords: 5-12 years, children, socioeconomy, undernutrition

Abstrak. Gizi kurang masih menjadi suatu masalah kesehatan terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian ini adalah kondisi sosioekonomi. Terlepas dari angka kemiskinan yang cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir, masih banyak kasus gizi kurang yang ditemukan terutama pada anak usia 5-12 tahun di Kota Bandung.  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran status sosioekonomi keluarga pada anak usia 5-12 tahun yang mengalami gizi kurang di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini yaitu orangtua dan murid usia 5-12 tahun di SD Pertiwi, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa form antropometri yang disertai dengan panduan pengukuran bagi orangtua untuk menilai status gizi anak dan kuesioner untuk menilai status sosioekonomi orangtua. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif univariat untuk menggambarkan karakteristik variabel gizi dan sosioekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 15,4% dari 130 murid usia 5-12 tahun di SD Pertiwi Kota Bandung mengalami gizi kurang. Sebesar 72,2% murid yang mengalami gizi kurang tersebut berasal dari keluarga dengan status sosioekonomi sedang, sedangkan 16,7% berasal dari keluarga dengan status sosioekonomi rendah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian gizi kurang pada murid usia 5-12 tahun di SD Pertiwi Kecamatan Bandung Wetan cenderung terjadi pada keluarga dengan status sosioekonomi sedang-rendah.

Kata kunci: Anak, gizi kurang, sosioekonomi, usia 5—12 tahun


Keywords


Anak, gizi kurang, sosioekonomi, usia 5—12 tahun

Full Text:

PDF

References


Referensi

Dorland WAN. Dorland’s illustrated medical dictionary. Edisi ke-32. Philadelphia: Elsevier-Saunders; 2012.

Kliegman RM, Stanton BM, st Geme III JW, Schor NF. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-20. Philadelphia: Elsevier; 2016.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pemantauan status gizi tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan 2017. Jawa Barat: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2018.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi gizi di Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016

Who.int [hompage on the Internet]. Malnutrition; c2020 [updated 2020 Apr 1]. Tersedia dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition

Sirasa F, Mitchell FJ, Rigby R, Harris N. Family and community factors shaping the eating behaviour of preschool-aged children in low and middle-income countries: a systematic review of interventions. Prev Medicine. 2019 Aug 30;129(105827):1-13.

Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT.Gramedia Utama; 2002.

Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 2002

Badan Pusat Statistik [database on the Internet] Jakarta: Persentase penduduk miskin menurut provinsi 2007-2020. c2020 [diunduh 20 Desember 2020]. Tersedia dari: https://www.bps.go.id/likTableDinamis/view/id/1219

Dinas Kesehatan Kota Bandung. Profil kesehatan Kota Bandung tahun 2018. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2019.

Dinas Kesehatan Kota Bandung. Profil kesehatan Kota Bandung tahun 2019. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2020.

World Health Organization. WHO AnthroPlus for personal computers manual: Software for assessing growth of the world’s children and adolescents. Geneva: WHO; 2009.

Black RE, Victora CG, Walker SP, Bhutta ZA, Christian P, de Onis M, dkk.; Maternal and Child Nutrition Study Group. Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. Lancet. 2013 Aug 3;382(9890):427-51.

Asfaw M, Wondaferash M, Taha M, Dube L. Prevalence of undernutrition and associated factors among children aged between six to fifty nine months in Bule Hora district, South Ethiopia. BMC Public Health. 2015 Jan 31;15(41):1-9.

Boah M, Azupogo F, Amporfro DA, Abada LA. The epidemiology of undernutrition and its determinants in children under five years in Ghana. Plos One. 2019 Jul 31;14(7):1-23




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.26696

Flag Counter    Â