Hubungan antara Umur Ibu, Paritas dan Umur Kehamilan dengan Hasil Luaran Janin pada Ibu Preeklamsia Berat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung Tahun 2018

Meisa Shafira, Hidayat Widjajanegara, Santun Bhekti Rahimah

Abstract


Abstract. Preeclampsia is a hipertension with proteinuria within pregnancy, which is this condition can lead to numerous complication of fetal outcome one of them is low birth weight and perinatal death. The main mechanism of this disease is uteroplacenta hipoperfusion and vasospasm and lead to decrease blood flow to fetus. This study aimed to determine the relationship between maternal age, parity, and gestational age and neonatal outcome which is birth weight and perinatal death of severe preeclampsia mother. This study is an cross sectional method and total sampling. There was 85 medical records that meet inclusion and exclusion criteria in Special Hospital Maternal and Child Bandung. Age, parity and gestational age data and birth weight and perinatal death data were taken from patient’s medical records with severe preecalmpsia then the data analyzed by Fisher Exact test. The result was the highest prevalence of low birth weight is in at gestational age group 37-42 weeks (16%) with p value <0.001. Perinatal mortality has high risk at gestational age group <37 weeks (66.7%) with p value <0.001. The conclusion of this study, there is a significant relationship between gestational age and low birth weight of severe preeclampsia mother, and there is a relationship between gestational age with perinatal death of severe preeclampsia mother at Special Hospital Maternal and Child Bandung in 2018.

Keywords:    Fetal Outcome, Gestational Age, Maternal Age, Parity, Severe Preeclampsia
Abstrak. Preeklamsia adalah hipertensi dan proteinuria pada kehamilan, dimana penyakit ini dapat menimbulkan gangguan pada luaran janin, antara lain BBLR dan kematian perinatal. Mekanisme utama penyakit ini adalah hipoperfusi uteroplasental dan vasospasme yang menyebabkan kurangnya aliran darah pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur ibu, paritas dan umur kehamilan dengan hasil luaran janin yang berupa berat badan lahir serta kematian perinatal pada ibu preeklamsia berat. Penelitian ini dilakukan secara potong lintang dengan metode total sampling. Terdapat 85 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung. Data yang digunakan adalah data umur, paritas dan umur kehamilan juga data berat badan lahir serta kematian bayi dari rekam medis pasien dengan preeklamsia berat yang dianalisis menggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian BBLR tinggi pada kelompok umur kehamilan mayoritas pasien adalah 37-42 minggu (16%) dengan nilai p <0,001. Angka kematian perinatal memiliki risiko tinggi pada kelompok umur kehamilan <37 minggu (66,7%) dengan nilai p <0,001. Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara umur kehamilan dengan kejadian BBLR pada ibu preeklamsia berat, serta terdapat hubungan antara umur kehamilan dengan kejadian kematian perinatal pada ibu preeklamsia di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak tahun 2018.

Kata Kunci: Hasil Luaran Janin, Paritas, Preeklamsia, Umur Ibu, Umur Kehamilan


Keywords


Hasil Luaran Janin, Paritas, Preeklamsia, Umur Ibu, Umur Kehamilan

Full Text:

PDF

References


Jeyabalan A. Epidemiology of preeclampsia: Impact of obesity. Nutr Rev. 2013;71.

Backes CH, Markham K, Moorehead P, Cordero L, Nankervis CA, Giannone PJ. Maternal Preeclampsia and Neonatal Outcomes. J Pregnancy. 2011;2011:1–7.

Pradita ISE. Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2018.

Legawati, Utama NR. Analisis Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat di RSUD Rujukan Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Tengah. J Surya Med. 2017;3(1).

Opitasari C, Andayasari L. Parity , Education Level and Risk for ( Pre- ) Eclampsia in Selected Hospitals in Jakarta. Heal Sci Indones. 2014;5(1):35–9.

Villa PM, Marttinen P, Gillberg J, Inkeri Lokki A, Majander K, Ordén MR, et al. Cluster analysis to estimate the risk of preeclampsia in the high-risk Prediction and Prevention of Preeclampsia and Intrauterine Growth Restriction (PREDO) study. PLoS One. 2017;12(3):1–14.

Cunningham GF, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams Obstetrics. 24th ed. McGraw-Hill Education. 2014. 728–779 p.

Saadat M, Nejad SM, Habibi G, Sheikhvatan M. Maternal and Neonatal Outcomes in Women with Preeclampsia. Taiwan J Obs Gynecol. 2007;46(3):255–9.

Powe CE, Ecker J, Rana S, Wang A, Ankers E, Ye J, et al. Preeclampsia and The Risk of Large-or-gestational-age infants. Am J Obstet Gynecol. 2011;204(5).

Ministry of Health. Data dan Informasi - Profil Kesehatan Indonesia (Data and Information - Indonesia Health Profil). 2018;1–184.

WHO. Prevention and Treatment of Pre-eclampsia and Eclampsia. World Health. 2011. WHO.

Sugiantari AAIM, Surya IGNHW, Aryana M bagus D, Budiana ING. Karakteristik Ibu Preeklamsia Berat yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUP Sanglah Denpasar. Dir Open Access Journals. 2019;8(6).

Sholiha H, Sumarmi S. Analisis Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah ( Bblr ) Pada Primigravida. Media Gizi Indones. 2015;10:57–63.

Kusumawardani A, Handayani S. Karakteristik Ibu dan Faktor Risiko Kejadian Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara. J Promosi Kesehat Indones. 2018;13(2):168.

Pratiwi I, Wantonoro. Hubungan Paritas dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil di RSUD Wonosari. Vol. 16, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ’Aisyiyah, Yogyakarta. 2015.

Utami NR, Nugroho D, Dharmawan Y, Winami S. Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian Kelahiran Mati (Stillbirths) Di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2016. J Kesehat Masy. 2017;5(4):223–30.

Gerungan EN, Pascoal M, Lontaan A. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD). J Ilm Bidan. 2016;4(1):9–14.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.21247

Flag Counter    Â