Hubungan Status Gizi dengan Daya Konsentrasi pada Pasien Talasemia Beta Mayor di Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka

Niki Pinastika Fahira, Miranti Kania Dewi, Yuke Andriane

Abstract


Abstract. Beta thalassemia major is an autosomal recessive hereditary blood disorder caused by inability of the body to produces β globin chains causing increased hemolysis. Hemolysis lead to decrease in erythrocyte number thus the transportation of nutrients and oxygen to the tissues reduced. Decreased erythrocytes could affect the nutritional status and concentration of β thalassemia major patients. The research was conducted to determine the correlation of nutritional status with concentration in patients with β thalassemia major at RSUD Majalengka. The research method is observational analitic with cross sectional design. The research subject is 38 β thalassemia major patients at RSUD Majalengka aged 6–18 years old. The statistical test used for this research is Spearman Rank Test. This research use Z scores anthropometric charts to determine the nutritional status and Stroop color and word test to determine the concentration. The result showed that most of the patients had good nutritional status (74%) and had poor concentration (61%). Most of the beta thalassemia major patients with poor concentration have good nutrition (47.3%). Statistical test result showed correlation of nutritional status with concentration power in β thalassemia major patients at RSUD Majalengka was very weak (r = 0,077) and not significant (p = 0,647). Concentration is indeed influenced by nutritional status, but it seems that there are other factors that also can affect the concentration in β thalassemia major patients in RSUD Majalengka.

Keywords: Antrophometry, Blood disorder, Child, Stroop color and word test (SCWT)

Abstrak. Talasemia beta mayor merupakan penyakit darah herediter autosomal resesif yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi rantai globin β sehingga tubuh mengalami peningkatan hemolisis. Hemolisis menyebabkan jumlah eritrosit menurun sehingga pengangkutan zat gizi dan oksigen ke jaringan berkurang. Kondisi tersebut dapat memengaruhi status gizi dan daya konsentrasi pasien talasemia beta mayor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan daya konsentrasi pada pasien talasemia beta mayor di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka. Metode penelitian bersifat observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Subjek penelitian adalah 38 pasien talasemia beta mayor di RSUD Majalengka berusia 6–18 tahun. Uji statistik pada penelitian menggunakan uji Spearman. Data penelitian diambil menggunakan grafik antropometri Z Scores untuk status gizi dan Stroop color and word test untuk daya konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien talasemia beta mayor memiliki status gizi baik (74%) dan memiliki daya konsentrasi buruk (61%). Sebagian besar pasien thalasemia beta mayor dengan konsentrasi buruk memiliki gizi yang baik (47,3%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa korelasi antara status gizi dengan daya konsentrasi pada pasien talasemia beta mayor di RSUD Majalengka adalah sangat lemah (r=0,077) dan tidak signifikan (p=0,647). Daya konsentrasi dapat dipengaruhi oleh status gizi, akan tetapi tampaknya ada faktor lain dapat memengaruhi daya konsentrasi pada pasien talasemia beta mayor di RSUD Majalengka.

 Kata Kunci: Anak, Antropometri, Kelainan darah, Stroop color and word test (SCWT) 


Keywords


Anak, Antropometri, Kelainan darah, Stroop color and word test (SCWT)

Full Text:

PDF

References


Vidyarni KE, Shodikin MA, Riyanti R. Hubungan antara Kadar Feritin dengan Kadar BUN-Kreatinin pada Pasien Talasemia Beta Mayor di RSD dr . Soebandi Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2017;5(2):525–30.

Safitri R, Ernawaty J, Karim D. Hubungan Kepatuhan Transfusi dan Konsumsi Kelasi Besi Terhadap Pertumbuhan Anak dengan Thalasemia. Jurnal Online Mahasiswa. 2015;2(2).

Galanello R, Origa R. Beta-thalassemia. Orphanet Journal of Rare Diseases. 2010 May 21;5(1):11.

Sheikh MA, Shakir MU, Shah M. The assessment of nutritional status of children with beta thalassemia major with body mass index. Pakistan Journal of Medical and Health Sciences. 2017;11(1):262–5.

Putri DM, Oenzil F, Efrida. Gambaran Status Gizi Anak Talasemia Mayor di RSUP Dr.M.Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(3):803–7.

Wati EK, Proverawati A, Purnamasari DU, Rahardjo S. Tingkat Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Penderita Thalassemia di Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmasindo. 2015;2:153–66.

Harjatmo TP, Par’i HM, Wiyono S. Penilaian Status Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017.

Nuryana A, Purwanto S. Efektivitas Brain Gym dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Anak. Indigenous: Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi [Internet]. 2010 May 10 [cited 2019 Jan 27];12(1):88–99. Available from: http://journals.ums.ac.id/index.php/indigenous/article/view/1558/1096

Aviana R, Hidayah FF. Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa terhadap Daya Pemahaman Materi pada Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Batang. Jurnal Pendidikan Sains. 2015;03(1):30–3.

Nuari A, Tjiptaningrum A, Ristyaningrum P, Basuki W. Hubungan Kadar Feritin Serum dengan Aktivitas Enzim AST , ALT , dan Status Gizi pada Anak Talasemia β Mayor. J Agromed Unila. 2016;3(1):26–9.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 15th ed. Hoboken: Wiley; 2016.

Lipdyaningsih S, Yulianti, Rahayu T. Hubungan Kecukupan Gizi Makan Pagi Dengan Tingkat Konsentrasi Belajar pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Prodi Biologi. 2017;6(5):291–7.

Pranajaya R, Nurchairina. Penelitian Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal Keperawatan. 2016;XII(1):130–9.

Greer JP. Wintrobe’s Clinical Hematology. 14th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2018.

Zhang Y, Zhai W, Zhao M, Li D, Chai X, Cao X, et al. Effects of Iron Overload on the Bone Marrow Microenvironment in Mice. PLoS ONE. 2015;10(3):1–17.

Porter J, Viprakasit V, Kattamis A. Iron Overload and Chelation. In: Guidelines for the Management of Transfusion Dependent Thalassaemia (TDT). 3rd ed. Thalassaemia International Federation; 2014.

Pagana TN, Pagana TJ, Pagana KD. Mosby’s Diagnostic and Laboratory Test Reference. 13th ed. Elsevier-Health Sciences Division; 2016.

McPherson RA, Pincus MR. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 23rd ed. Elsevier Science Health Science; 2016.

Watchko JF, Tiribelli C. Bilirubin-Induced Neurologic Damage - Mechanisms and Management Approaches. The New England Journal of Medicine. 2013;369(21):2021–30.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.20923

Flag Counter    Â