Hubungan antara Indeks Massa Tubuh Berlebih dengan Prevalensi Migrain pada Perawat di RSUD Al-Ihsan Bandung

Salma Fadhilah Ramdhan, Nuzirwan Acang, Alya Tursina

Abstract


Abstract. Excess body mass index is a 3rd risk factor that contributes greatly to health problems. According to the data from Departemen Kesehatan RI, there was an increase of 19.7% in the adult male population and 32.9% in the adult female population who are at risk of excess BMI. One of the health problems caused by excessive BMI is headache, known as migraine. An accumulation of fat can cause inflammation which consequently also contribute to migraine. The purpose of this study is to determine the relationship between excess body mass index and the prevalence of migraine on nurses at RSUD Al-Ihsan Bandung. The research methodology is observational analytic with cross-sectional design and the subjects were 85 nurses at RSUD Al-Ihsan Bandung that were observed from August to September 2019. Statistical analysis used for this study was chi square test. The results showed that there is no significant relationship between excess body mass index and the prevalence of migraine on nurses at Al-Ihsan Regional Hospital Bandung with a value of p = 0.485. In conclusion, excess body mass index is common on nurses and it is one of the risk factors for migraine; however, it is not very influential in this study.

Keyword: excess body mass index, migraine, nurse

Abstrak. Indeks massa tubuh (IMT) berlebih merupakan faktor risiko ketiga yang turut berkontribusi besar dalam masalah kesehatan. Menurut Depkes data di Indonesia menunjukan terjadi peningkatan 19,7% pada penduduk laki-laki dewasa dan 32,9% pada penduduk perempuan dewasa yang berisiko terkena IMT berlebih. Salah satu risiko kesehatan yang diakibatkan karena IMT berlebih adalah sakit kepala, yaitu migrain. Faktor kelebihan berat badan dapat menyebabkan terjadinya migrain karena terjadi penumpukan lemak yang dapat menyebabkan terjadinya proses peradangan atau inflamasi sehingga menyebabkan migrain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh berlebih dengan prevalensi migrain pada perawat di RSUD Al-Ihsan Bandung. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross-sectional pada perawat di RSUD Al-Ihsan Bandung pada Agustus-September 2019. Analisis statistik menggunakan uji chi square. Total subjek penelitian 85 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh berlebih dengan prevalensi migrain pada perawat di RSUD Al-Ihsan Bandung dengan nilai p=0,485. Simpulan, indeks massa tubuh berlebih sering terjadi pada perawat dan merupakan salah satu faktor risiko migrain tapi tidak terlalu berpengaruh dalam penelitian ini.

Kata kunci: indeks massa tubuh berlebih, migrain, perawat.


Keywords


indeks massa tubuh berlebih, migrain, perawat.

Full Text:

PDF

References


WHO. Media centre Obesity and overweight. World Health Organization. 2015;2–5.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013.

Azwar A. Tubuh sehat ideal dari segi kesehatan. Departemen Kesehatan RI. 2010;1–7.

Bahri TS, Zulfazli. Faktor-Faktor Penyebebab Dan Jenis Migrain Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Tahun 2014. Idea Nurs J. 2014;IV(1):39–50.

Anurogo D. Penatalaksanaan Migrain. CDK. 2012;39(10):2012–198.

Iqbal KM, Rambe AS, Sjahrir H. Perbandingan Nilai Visual Analog Scale dengan Skala Verbal Derajat Nyeri Kepala pada Penderita Nyeri Kepala Primer di RSUP H . Adam Malik Medan. Majelis Kedokteran Nusantara. 2004;38(4):279–85.

Delia KS. Hubungan Obesitas Dengan Migrain Di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi Sukarta. 2015;

Meliana D, Wibisono Y, Kurniani N. Hubungan Antara Obesitas Dan Migrain Pada Perawat Di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung. Neurona. 2015;32(3).

Lainez M, Castilo J, Rejas J. New uses of the Migraine Screen Questionnaire (MS-Q): validation in the Primary Care setting and ability to detect hidden migraine. MS-Q in Primary Care. BMC Neurol [Internet]. 2010;10(PG-39):39.

Wang Y, Xie J, Yang F, Wu S, Wang H, Zhang X, et al. The prevalence of primary headache disorders and their associated factors among nursing staff in North China. J Headache Pain. 2015;16(1):1–7.

Huang Q, Liang X, Wang S, Mu X. Association between Body Mass Index and Migraine: A Survey of Adult Population in China. Behav Neurol. 2018;2018(1):6585734.

Bond DS, Roth J, Nash JM, Wing RR. Migraine and Obesity: Epidemiology, Possible Mechanism, and the Potential Role of Weight Loss Treatment. NIH Public Access. 2012;12(501):1–15.

Bjorvatn B, Pallesen S, Moen BE, Waage S, Kristoffersen ES. Migraine, tension-type headache and medication-overuse headache in a large population of shift working nurses: A cross-sectional study in Norway. BMJ Open. 2018;8(11):1–7.

Silva-Néto RP, Rodrigues ÂB, Cavalcante DC, Ferreira PHPB, Nasi EP, De Holanda Sousa KM, et al. May headache triggered by odors be regarded as a differentiating factor between migraine and other primary headaches? Cephalalgia. 2017;37(1):20–8.

Kemenkes RI. Pedoman Umum Gentas Gerakan Berantas Obesitas. 2017. p. 29.

Syarief H, Dwiriani CM, Riyadi H. Faktor Resiko Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa Umur 25-65 Tahun di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar 2013). Penelitian Gizi dan Makanan. 2015;38(2):111–20.

Riyadina W, Turana Y. Faktor Risiko Dan Komorbiditas Migrain. Penelitian Kesehatan. 2014;17(4):371–8.

Delia KS. Hubungan Obesitas Dengan Migrain Di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi Sukarta. 2015.

Iqbal KM, Rambe AS, Sjahrir H. Perbandingan Nilai Visual Analog Scale dengan Skala Verbal Derajat Nyeri Kepala pada Penderita Nyeri Kepala Primer di RSUP H . Adam Malik Medan. Majelis Kedokteran Nusantara. 2004;38(4):279–85.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.20206

Flag Counter    Â