Efek Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata [Lam]Pers.) Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

sella ade putri, Nugraha Sutadipura, Tjoekra Roekmantara

Abstract


Penyembuhan luka yang normal merupakan suatu proses kompleks dan dinamis. Proses penyembuhan dapat dibantu baik dengan pengobatan secara kimiawi maupun alami. Pengobatan kimiawi biasanya menggunakan povidone iodine sedangkan salah satu cara alami dengan pemberian topikal ekstrak etanol daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata [Lam] Pers.) yang diduga dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata [Lam] Pers.) dalam mempercepat waktu penyembuhan luka sayat pada tikus putih galur Wistar. Ekstrak etanol daun cocor bebek diperoleh dari proses maserasi dengan etanol 70%. Ekstrak diberikan secara topikal dalam tiga tingkatan konsentrasi yaitu 4,32gr, 8,64gr, dan 17,28gr. dengan pengenceran menggunakan larutan CMC 0,5%. Ekstrak diujikan terhadap luka sayat sepanjang 2 cm pada punggung tikus. Kontrol positif yang digunakan adalah solusio Povidone Iodine, sedangkan control negatif diberikan larutan CMC 0,5% sebagai plasebo. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cocor bebek konsentrasi 8,64gr dan 17,28gr memiliki perbedaan yang signifikan  (p<0,05), serta konsentrasi 4,32gr, 8,64gr, dan 17,28gr tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan kontrol negatif dan kontrol positif (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun cocor bebek dapat mempercepat penyembuhan luka sayat pada tikus putihjantan galur wistar dengan konsentrasi efektif sebesar 8,64 gr.

 


Keywords


Ekstrak etanol daun cocor bebek, Kalanchoe pinnata [Lam] Pers., luka sayat, penyembuhan luka

References


Sjamsuhidajat and Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. 3rd ed.; 2004:95-98.

Atik Nur JIAR. The Differences Between Topical Aplication of The Aloe Vera Gel With The Povidone Iodine Solutio For Skin Wound Healing In Mice ( Mus Musculus ). 2009.

Ayyanar M. Herbal medicines for wound healing among tribal people in Southern India : Ethnobotanical and Scientific evidences. 2009;2(3):29-42.

Oktora L, Kumala R, Pengajar S, Studi P, Universitas F. Pemanfaatan Obat Tradisional dan Keamanannya. 2006;III(1):1-7.

Maureen M. Magdalena. Obat Tradisional vs Obat Kimia. 2015. https://www.deherba.com/obat-tradisional-vs-obat-kimia.html.

Dalimartha S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 2nd ed. jakarta : Trubus Agriwidya; 2008.

Kazmi, I., Khan, R., Singh, R., Chauhan, M., Anwar, F., Bist T. Brophyllum Pinnatum A review. Int J Res Biol Sci. 2012.

Nayak BS, Marshall JR, Isitor G. Wound healing potential of ethanolic extract of Kalanchoe pinnata Lam . leaf — A preliminary study. 2010;48(June):572-576.

Ram B. Gupta AD. Gasoline, Diesel and Ethanol Biofuels from Grasses and Plants.; 2008.

Arun M, Satish S, Anima P. Herbal Boon For Wounds. 2013;5(2).

Robert K. Murray DKG& VWR. Biokimia Harper. 27th ed.; 2006:624.

Lawrence WT. Wound Healing Biology and Its Application to Wound Management. In: The Physiologic Basis of Surgery. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins: O’Leary P, penyunting; 2002.

William & Wilkins L. Wound care made incredibly easy. A walters kluwer Co. 2003.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1493

Flag Counter    Â