Hubungan Asupan Makanan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Bandung

LUSY OLYVIA, Herry Garna, Adjat Sedjati

Abstract


Obesitas adalah keadaan akumulasi lemak berlebih dalam tubuh yang dapat menjadi faktor risiko masalah kesehatan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan masalah obesitas pada anak usia 5–12 tahun di Jawa Barat masih tinggi yaitu sebesar 19%. Asupan makanan dan aktivitas fisik diketahui dapat memengaruhi munculnya kondisi obesitas. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan asupan makanan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas di Sekolah Dasar Banjarsari Bandung. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan studi cross sectional. Populasi penelitian yaitu 127 siswa Sekolah Dasar Banjarsari Kota Bandung usia 8–11 tahun dengan obesitas dan nonobesitas dilaksanakan selama Maret–Juni 2015. Uji analisis menggunakan uji korelasi Kendall’s tau_b. Asupan makanan menunjukkan bahwa siswa yang memiliki frekuensi makan 3–5 kali/hari sebanyak 73,2%; kebiasaan mengonsumsi junkfood 54,3%; dan kebiasaan sarapan pagi 88,9%. Aktivitas fisik menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kebiasaan main di luar rumah sebanyak 41,7%, kebiasaan menonton TV 39,3%, dan kebiasaan tidur malam ≥8 jam 54,3%. Uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi makan 3–5 kali/hari memiliki korelasi sedang (p=0,000; r=0,323), kebiasaan makan junkfood memiliki korelasi yang sangat lemah (p=0,021; r=-0,067), dan kebiasaan sarapan memiliki korelasi yang sangat lemah (p=0,433; r=-0,067). Main di luar rumah memiliki korelasi sedang (p=0,000; r=-0,459), kebiasaan menonton TV memiliki korelasi yang lemah (p=0,001; r=0,287), dan tidur malam ≥8 jam memiliki korelasi yang sangat lemah (p=0,027; r=0,188). Simpulan, terdapat hubungan asupan makanan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar Banjarsari di kota Bandung.


Keywords


Aktivitas fisik, asupan makanan, obesitas

References


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar.

Jakarta: Depkes RI; 2010.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Depkes RI; 2013.

World Health Organization (WHO). Obesity and overweight. 2014 (diunduh 3 Januari 2014). Tersedia dari: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/.

Mushtaq MU, Gull S, Mushtaq K, Shahid U, Shad MA, Akram J. Dietary behaviours, physical activity and sedentary lifestyle associated with overweight and obesity, and their sociodemographic correlates, among Pakistani primary school children. Inter J Behav Nutr Physical Dietary. 2011;8:130.

Zabinski. Overweight children’s barriers to and support for physical activity. Obes Res. 2003;11:238–46.

Kesehatan Kota Bandung. Hasil penjaringan kesehatan anak di sekolah. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung; 2012.

Ayu R, Sartika D. Faktor risiko obesitas pada anak 5–15 tahun di Indonesia. Makara Kesehatan. 2011;15(1):37–43.

Moehji S. Ilmu gizi II. Penanggulangan gizi buruk. Jakarta: Jakarta Bhratara; 2003.

Susanto. Gizi dan kesehatan. Malang: Bayu Media; 2003.

Zulfa F. Hubungan kebiasaan konsumsi fast food modern dengan status gizi (diunduh 3 Mei 2011). Tersedia dari: http://journal.unsil.ac.id/jurnal/prosiding/9/9fitri_14.pdf.pdf.

Aprilia. Hubungan durasi menonton televisi dan video atau bermain video game terhadap terjadinya obesitas pada anak (tesis). Yogyakarta: KTI FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2011.

Grund A, Krause H. Is TV viewing an index of physical activity and fitness in overweight and normal weight children?. Public Health Nutr. 2008:1241–51.

Syarif DR. Obesitas anak dan remaja. Nutrisi pediatrik dan penyakit metabolik Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011.

Ramachandran A, Snehalatha C. Rising burden of obesity in Asia. Hindawi Pubhlising Corporation J Obes. 2010;12:18.

Xinhua L, Bingrong L, Jian L, Hongzhuan T, Wenfan H, Benajmin A, dkk. Prevalance and risk factor for childhood obesity in Changsha and Shenzhen in China. Cent South University Med Sci. 2010;35:11–6.

Adhianto G, Soetjiningsih. Prvalence and risk factors of overweigt and obesity in adolescents. Paediatr Indones. 2002;42:2061–11.

Lustig RH. Childhood obesity: behavioral aberration or biochemical drive reinterpreting the first law of thermodynamics nature clinical practice. J Obes. 2006;2:4475–8.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1456

Flag Counter    Â