Pengaruh Pemberian Madu Randu Terhadap Persentase Lemak Tubuh Dan Tebal Lipatan Kulit Pada Petugas Kebersihan Di UNISBA

Faisal Nugraha, R Rizky Suganda, Adhika Putra Rakhmatullah

Abstract


Manusia membutuhkan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Status nutrisi yang rendah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesehatan manusia. Seseorang yang memiliki status nutrisi rendah dapat diukur dari jumlah persentase lemaknya dan lipatan lemak tubuhnya yang rendah. Madu mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Madu alami mengandung kadar fruktosa yang tinggi, yaitu sedikitnya mencapai 38,5 gram per 100 gram madu alami. Manfaat yang diperoleh dari madu salah satunya dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan status gizi seseorang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental melalui uji klinik. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian madu randu dengan 20 ml pada subjek yang berjumlah 26 orang, kemudian dilakukan pengukuran persentase lemak tubuh (%LT) dan tebal lipatan kulit (TLK). Analisis statistik menggunakan uji T Berpasangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian madu randu dalam meningkatkan persentase lemak tubuh dan tebal lipatan kulit. Hasil analisis menunjukan pengaruh pemberian madu terhadap peningkatan status gizi (%LT p = 0.687; TLK p = 0.009). Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari pemberian madu randu terhadap peningkatan status gizi (%LT dan TLK), artinya pemberian madu randu tidak dapat memberikan peningkatan pada persentase lemak tubuh dan tebal lipatan kulit. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa madu randu tidak dapat meningkatkan persentase lemak tubuh tetapi dapat meningkatkan tebal lipatan kulit.

Keywords


Madu Randu, Persentase Lemak Tubuh (%LT), Status Gizi, Tebal Lipatan Kulit (TLK)

References


Hartono A. Pedoman Diet. Dalam: Ester M, penyunting. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2006. hlm. 3

Longo D L, Kasper D L, Jameson L J, Fauci AS, Hauser L S, Loscalzo J. Biology of Obesity. Harrison’s Principle of Internal Medicine. Edisi ke-17. United States: McGraw-Hill Professional; 2008. hlm. 462-468.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2005.

Whitney E, R R Sharon. Understanding Nutrition. Edisi ke-12. Belmont: Wadsworth; 2011

Dwianti D. Widiastuti R. Hubungan obesitas sentral dengan andropause di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Mandala of Health, 5. 2011

Purbaya J R. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Madu Alami. Bandung: Pinonir Jaya; 2007

C C Pamela, H A Richard , F R Denise. Intermediary Metabolism. Dalam: Johnson Kevin, penyunting. Lippincott's Illustrated Reviews: Biochemistry. Edisi ke-4. Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins: the point; 2008. hlm. 93

Ratnawati I. Pemenuhan Kecukupan Gizi Bagi Pekerja [Internet]. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. 2011 [cited 2015 Feb 6]. p. 1–6. Available from: http://www.gizikia.depkes.go.id/pemenuhan-kecukupan-gizi-bagi-pekerja.

Whitney EN, Rolfes SR. Understanding Nutrition. 12th ed. Rose N, Feldman E, Tarson L, editors. Belmont: Wadsworth; 2010. 704 p.

Goodwin JS. Social, psychological and physical factors affecting the nutritional status of elderly subjects: separating cause and effect. Am J Clin Nutr. 1989;50(5):1201–9; discussion 1231–5.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1447

Flag Counter    Â