Faktor Penyulit Pada Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Yang Dirawat Di Rsud Al – Ihsan Bandung Tahun 2014

Intan Fitri Ramdanii, Dicky Santosa, Rizky Suganda

Abstract


Kematian neonatus disebabkan oleh BBLR sebesar 38,85%. BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500gram. Masalah pada BBLR terjadi karena ketidakmatangan sistem organ pada bayi sehingga mudah terserang komplikasi yang mengakibatkan gangguan pada system pernapasan, kardiovaskular, dan gastrointestinal. Penelitian ini bersifat observasional untuk mengetahui karakteristik faktor penyulit yang timbul pada kelahiran bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Al- Ihsan Bandung tahun 2014. Populasi pada penelitian ini adalah BBLR yang lahir dan memiliki faktor penyulit. Data ini diperoleh dari rekam medis pasien yang memiliki riwayat BBLR. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif.

Hasil penelitian angka kelahiran BBLR di Rumah sakit Al- Ihsan sekitar 320 pasein (1,58%). Berdasarkan kalsifikasi kelompok terbanyak adalah BBLR sekitar 284 pasien (88,75%) kemudian BBLSR sekitar 24 pasien (7,5%) dan BBLASR sekitar 12 pasien (3,75%).Jenis kelamin terbanyak yaitu  perempuan pada BBLR sekitar 51,05%, BBLSR 58,33% dan BBLASR 66,66%. Faktor penyulit tersering pada BBLASR adalah Asfiksia sekitar 66,66% kemudian sepsis sekitar 30,87%, pada BBLSR adalah hiperbilirubinemia sekitar 12 pasien (57,14%) kemudian HMD sekitar 8 pasein (38,1%) dan BBLR adalah hiperbilirubinemia yaitu sekitar 117 pasein (53,92%) kemudian sepsis sekitar 67 pasien (30,87%). Penelitian ini didapat kelompok terbanyak pada kelahiran BBLR adalah kelompok BBLR dengan berat lahir 1500 – 2500 gram. Faktor penyulit tersering pada kelompok BBLR  dan BBLSR adalah Hiperbilirubinemia dan pada BBLER adalah Asfiksia.


Keywords


Asfiksia, BBLR, Hiperbilirubinemia, Neonatus

References


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan metode kanguru. 2008. [diunduh 3 Januari 2015]. Tersedia dari : http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid=2784

Djaja S, Soemanti S. Penyebab kematian bayi baru lahir (Neonatal) dan sistem pelayanan kesehatan yang Berkaitan di Indonesia Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Ejournal.litbangkes.depkes. 2003; vol 31 ; 155 – 165

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2014 [ diunduh 15 Januari 2014] Tersedia : www. Litbangkes.depkes.go.id

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Laporan tahunan 2012. 2012. [diunduh 2 Februari 2015] Available from : www.bandungkab.go.id/uploads/Laptah kab Bandung_20121.pdf

Direktorat Jendral Bina Gizi & KIA. 2013. [diunduh 15 Januari 2015] Tersedia dari : www.gizikia.depkes.go.id

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta; 2014

Maryuni A. Asuhan bayi dengan berat badan lahir rendah. Konsep Dasar Asuhan Bayi BBLR. CV. Trans Info Media : Jakarta. 2013 ; 21 – 102

Elchewald E. Management and outcomes of very low birth weight. The new Englanland Journal of Medicine. 2008; April 17; vol 358; 1700 – 1711

Cunningham G, Leveno Kenneth J, Bloom S. Williams Obstetric 22nd ed. Medical Publishing Division : United States of America. 2005; 4

Joshi H. Risk Factor for Low Birth Weight (LBW) Babies & its Medico-Legal significiance.Journal Acad Forensic Medicine. 2007 December ; 32(3) [diunduh 15 juni 2015] tersedia dari : http://medind.nic.in/jal/t1o/i3/jalt10i3p212.pdf

UCSF Medical Center. Very Low & Extremely Low Birth Weight Infant.California ; 2004 [diunduh 15 juni 2015]

Fatimah S. Hubungan BBLR dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di ruang Neonatus RSUD Sidoarjo. Poltekes Depkes Surabaya. 2009; Desember 3 : vol II

Mutianingsih R. Hubungan antara BBLR dengan kejadian Ikterus, Hipoglikemia di RSUP NTB tahun 2012. Fakultas Kedokteran Brawijaya. Malang ; 2014

Abdoerrachman, Affandi, Atlas. Ilmu Kesehatan Anak. Perinatologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Infomedika : Jakarta. 2007; 1051 – 1057




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1441

Flag Counter    Â