Hubungan Tingkat Stres dengan Jumlah Rokok yang Dihisap pada Mahasiswa Laki-laki

diars ramawan audisi, Adjat S Rasyad, Nurjaman Nurimaba

Abstract


Stres muncul melalui hubungan yang khusus antara individu dan lingkungannya. Pada saat menghisap rokok, perokok merasakan nyaman setelah 5 – 15 detik setelah hisapan karena ada beberapa zat terkandung seperti tar, nikotin, metil klorida, aseton, amonia dan karbon monoksida dalam rokok tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan jumlah  rokok yang dihisap pada mahasiswa laki-laki. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Pemilihan sampel ini menggunakan teknik total sampling. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan rank spearman. Didapatkan hasil yang (p>0,05) yaitu 0,20 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bersifat lemah antara tingkat stres dengan jumlah rokok yang dihisap pada mahasiswa laki-laki. Simpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Informatika terdapat hubungan yang lemah antara tingkat stres dengan jumlah rokok yang dihisap pada mahasiswa laki-laki.


Keywords


umlah Rokok, Mahasiswa laki-laki, Tingkat Stres

References


Sitepoe. Usaha Mencegah Bahaya Rokok Cetakan I. Gramedia Widiasarana Indonesia;1997

Partodiharjo. Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. Erlangga;2006

Hahn & Payne. Focus on Health: sixth edition; 2003

World Health Organization – WHO; 2010 [Diunduh pada 11 November 2014].Tersediadi:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250098&val

Bustan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta, Jakarta; 2007

WHO Report On Global Tobbacco Epidemic; 2008 [Diunduh pada 29 November 2014]. Tersedia di: http://www.ino.searo.who.int

Riset Kesehatan Dasar; 2007 [Diunduh pada 11 November 2014]. Tersediadi:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250098&val

Komasari dan Helmi. Hubungan antara Stress dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki. dikutip dari hasil penelitian Hasnida dan Indri Kemala.2005

Komalasari & Helmi. Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja; 2000 [Diunduh pada 6 Desember 2014] Tersedia di : http://www.repository.ac.id/bitstream

Hurlock, Elizabeth Bergner. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga; 2000

Lazarus, Richard S & Folkman, Susan. Stress Appraisal & Coping. New York: Spinger Publishing Company; 1984

Rey, J. More than Just The Blues; Understanding Serious Teenage Problems. Sydney; Simon & Schuster; 2002

Nasution. Stress Pada Masa Remaja; 2007 [Diunduh tanggal 6 Desember 2014]. Tersedia di: http://www.usu.repository.ac.id

Gondodiputro; 2007. Efek Rokok Pada Sistem Syaraf Pusat [Diunduh tanggal 29 November 20114]. Tersedia di: http://www. usu.repository.ac.id

Riset Kesehatan Dasar; 2010 [Diunduh pada 11 November 2014]. Tersediadi;http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250098&val

Miller LH, Smith AD. Stress : Different Kind of Stress. American Psychological Association; 2012 [ Diunduh tanggal 6 Desember 2014 ]. Tersedia di : http://www.apa.org/belpcenter/stress-kinds.epxs

Society AP. Understanding and Managing Stress. Australian Psychologycal Society; 2012 [Diunduh tanggal 6 Desember 2014]. Tersedia di http://www.psychology.org.ac

Hawari, Dadang. Manajemen Stres Cemas dan Depresi Cetakan ke-4. Jakarta: FKUI; 2013. hlm 27 – 33

Hurd CL, Monaghan O, Patel MR, Phune V, Sapp JH. Medical Student Stresss and Burnout; [Diunduh tanggal 6 Desember 2014]. Tersedia di :www.texmed.org

Mills H, Rolss N, Dombeck M. Types of Stressor (Eustress vs Distress). Seven Counties Services, Inc; [Diunduh tanggal 6 Desember 2014]. Tersediadi:http://www.sevencounties.org/poc/view_doc.php?type=doc&id=15644&cn117

Talhout R, Schulz T, Florek E, Jan Van Benthem. Hazardous Compounds in Tobacco Smoke; 2011. 8:613 – 628

Chinnappan Ravinder Singh, Kandasamy kathiresan. Cigarette Smoking Effect on Health and Promising Remedy by mangroves; 2011 :1 – 6

Jaya M. Pembunuh berbahaya itu bernama rokok. Sleman: Rizma; 2009. hlm 15 – 87

Bustan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta: Jakarta, 2007

Kusuma ARP. Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut 2011 [Diunduh pada 18 februari 2014]. Tersedia di: http://unissula.ac.id

Pemerintah Provinsi Bali. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. 2011 [Diunduh pada 26 Febrari 2014] Tersedia di: http://www.phribali.or.id/wp-content/uploads/2011/08/PERDA-KTR-No.-10-tahun-2011.pdf

Basuki Surodjo SS. Stop Smoking For Good Rakyat Sehat Negara Kuat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2013. hlm 27 – 35

Ratih Fatma Ardini WH. Proses berhenti Merokok Secara Mandiri Pada Mantan Pecandu Rokok Dalam Usia Dewasa Awal; 2012 [Diunduh pda 14 Februari 2014]. Tersedia di: http://www.journal .unair.ac.id/filterPDF/110511160_2v.pdf.

Laborin L. Smoking and Chonic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Paralel Epidemc of the 21st Century. International Journal Of Enviromental Research and public Health; 2009;6:209-240

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta; 2011




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1425

Flag Counter    Â