Perbandingan Skor APGAR Bayi yang Lahir Melalui Seksio Sesarea Terhadap Penggunaan Anestesi Umum dan Anestesi Lokal di RSUD Al-Ihsan

Afifah Septivani, Suganda Tanuwidjaja, Dicky Santosa

Abstract


Abstract. APGAR score is a system of assessing the clinical status of newborns in the first minute, while in the fifth minute to determine the prognosis of death and can determine neonatal asphyxia. The change in APGAR score in the first minute to the fifth minute shows the success of neonaturum resuscitation. Asphyxia is a disorder of gas exchange in breathing. One of the causes of the decrease in the APGAR score is the anesthesia used in cesarean section consisting of general and local anesthesia. This research aims to determine the comparison of APGAR scores in neonates whose were born through cesarean section to the use of general and local anesthesia. The research was an analytic observational study with a cross-sectional design using retrospective data with 30 samples in each group. The sampling technique uses simple random sampling that matches the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the first minute APGAR score was numerical data because no classification was tested using the Mann Whitney test with p = 0.519 (p> 0.05). The fifth minute APGAR score using the Chi Square test produces p = 1 (p> 0.05). This shows no significant difference in the first minute APGAR score while the fifth minute is no difference. The results may be caused by speed when performing cesarean section, the use of a limited dose of general anesthesia, and developing technique of  resuscitation.

Keywords: Apgar Score, Anesthesia, Asphyxia, Caesarean Section, Neonates

 

Abstrak. Skor APGAR merupakan sistem penilaian terhadap status klinis bayi baru lahir pada satu menit pertama, sedangkan pada menit kelima untuk menentukan prognosis kematian serta dapat menentukan asfiksia neonaturum. Perubahan skor APGAR pada menit pertama menuju menit kelima menunjukkan keberhasilan resusitasi neonaturum. Asfiksia adalah gangguan pertukaran gas pada pernapasan. Salah satu penyebab penurunan skor APGAR adalah anestesi yang digunakan pada seksio sesarea terdiri dari anestesi umum dan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan skor APGAR bayi lahir melalui seksio sesarea terhadap penggunaan anestesi umum dan lokal. Penelitian bersifat observasional analitik dengan rancangan cross-sectional menggunakan data retrospektif yang sampelnya berjumlah 30 setiap kelompok. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan skor APGAR menit pertama yang merupakan data numerik karena tidak ada klasifikasi ini diuji dengan menggunakan uji Mann Whitney dengan nilai p = 0,519 (p>0,05) . Skor APGAR menit kelima dengan menggunakan uji Chi Square menghasilkan nilai p = 1 (p>0.05). Hal tersebut menunjukkan perbedaan tidak signifikan pada skor APGAR menit pertama sedangkan menit kelima tidak ada perbedaan. Hasil kemungkinan disebabkan oleh kecepatan saat melakukan seksio sesarea, penggunaan dosis obat anestesi umum yang dibatasi, dan tehnik resusitasi yang berkembang.

Kata Kunci: Skor APGAR, Anestesi, Asfiksia, Neonatus, Seksio Sesarea.


Keywords


Skor APGAR, Anestesi, Asfiksia, Neonatus, Seksio Sesarea

Full Text:

PDF

References


American Academy Of Pediatrics Committee On Fetus and American College Of

Obstetricians and Gynecologist Committee On Obstetric Practice. Skor apgar.Pediatrics.

;136;819.

Edison EF, Chundrayetti EC, Yerize E. Hubungan kategori berat badan lahir rendah

dengan nilai apgar di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari-Desember 2013.

Andalas Kesehat J. 2016; 5(1).

Carlo WA. The newborn infant. Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, St Geme JW 3rd,

Schor NF, Behrman RE, penyunting. Nelson textbook of pediatric. Edisi ke-20.

Philadelphia: Elsevier; 2016. hlm. 794-798.

WHO. Children: Penurunan kematian. 2017 [Homepage on the Internet]. [diunduh 2

Februari 2018]. Tersedia dari:http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs178/en/

Kementrian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI. 2017.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil kesehatan Provinsi Jawa Barat 2015.

Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2016.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Laporan kinerja instansi pemerintah dinas

kesehatan tahun 2016. Bandung: Pemerintah Kabupaten Bandung. 2017.

WHO. Kematian dan penyakit pada bayi baru lahir [Internet]. 2011 [diunduh 8 Februari

Tersedia dari:http://www.who.int/pmnch/media/press_materials/

fs/fs_newborndealth_illness/en/

Cesarean delivery and peripartum hysterectom. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom

SL,Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS, penyunting. William

obstetrics. Edisi ke-24. New York: McGraw-Hill; 2014. hlm. 1219-1265.

Riskesdas [Database di Internet]. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

[diunduh 20 Januari 2018] Tersedia

dari:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20201

pdf

Frölich MA. Obstetric anesthesia. Dalam: Butterworth JF 4th, Mackey DC, WasnickJD,

penyunting. Morgan and mikhail’s clinical anesthesiology. Edisi ke-5. New York:

McGraw-Hill; 2013. hlm 843-876.

Brull R, Macfarlane AJR, Chan VWS. Anesthesia management. Dalam: Miller RD,

Cohen NH, Eriksson LI, Fleisher LA, Wiener-kroniss JP, Young WI, penyunting.

Miller’s anesthesia. Edisi ke-8. Philadelphia: Elsevier; 2015.

Flora L, Redjeki IS, Wargahadibrata AH. Perbandingan efek anestesi spinal dengan

anestesi umum terhadap kejadian hipotensi dan nilai apgar bayi pada seksio sesarea di

RS Hasan Sadikin Tahun 2014. J Anestesi Perioper. 2014;2(2).

Pramono A. Dampak anestesi umum, spinal dan epidural terhadap tempat rawat pasca

operasi dan skor apgar pada pasien preeklampsia berat yang dilakukan seksiosesaria di

RSUP Dr Sardjito Tahun 2004-2006. Mutiara Med J Kedokt dan Kesehat. 2016

Mei;8(2):77-82.

Syaifuddin Z, Budiono U. Perbandingan skor apgar bayi yang lahir melalui bedahsesar

dengan pemberian anestesi umum dan analgesi spinal RSUP dr.Kariadi Semarang

periode 1 Januari 2008 – 31 Desember 2009. E J Undip. 2010.

Muchsin C, Ihsan M, Antomy B. Perbandingan masa kerja analgesia bupivakain

hiperbarik 0,5% 10 mg dan adjuvan klonidin 30 mcg - morfin 50 mcg dengan adjuvan

morfin 100 mcg intratekal menggunakan nilai visual analogue scale pada bedah sesar.

Respository USU. 2016.

Weiner GM. Resusitasi neonatus. Edisi ke-7. Amerika Serikat: Asosiasi pediatrik

amerika (APA); 2016.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pendidikan kedokteran berkelanjutan XIII ikatan dokter

anak indonesia cabang DKI jakarta. 2016 Nov 26; 1(1);16-20.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13683

Flag Counter    Â