Hubungan Status Gizi dengan Tekanan Darah pada Pelajar SMPN 40 Bandung

Dhaifina Fajri Amasyitha, Yani Dewi Suryani, Siska Nia Irasanti

Abstract


Penyakit hipertensi mulai meluas menjadi masalah pada anak dan remaja. Salah satu faktor yang menginisiasi terjadinya hipertensi dimasa kanak-kanak atau remaja adalah status gizi berlebih yaitu overweight dan obesitas. Di Jawa Barat, prevalensi obesitas pada anak usia 6-14 tahun ialah 12% pada laki-laki dan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tekanan darah pada pelajar SMPN 40 Bandung. Penelitian ini menggunakan desain analitik deskriptif dengan metode cross-sectional. Sampel merupakan pelajar usia 12-15 tahun di SMPN 40 Bandung yang telah memenuhi kriteria inklusi dan diambil dengan menggunakan cara consecutive sample. Sampel diukur status gizi (berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh) dan tekanan darahnya. Uji statistika dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 44% pelajar SMPN 40 Bandung mengalami gizi berlebih (overweight: 33%, obese: 11%). Sebanyak 55% pelajar mengalami peningkatan tekanan darah (prehipertensi: 22%, hipertensi: 33%). Pelajar laki-laki memiliki persentase obese dan underweight yang lebih dominan, sedangkan pelajar perempuan memiliki persentase gizi normal dan overweight yang lebih dominan. Pada pelajar dengan status gizi berlebih, 79.54% mengalami peningkatan tekanan darah. Berdasarkan perhitungan statistika dengan menggunakan uji Chi-square, terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan tekanan darah pada pelajar SMPN 40 Bandung (P=0.000). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara status gizi dengan tekanan darah, remaja dengan status gizi berlebih berpeluang 2.22 kali lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan remaja yang tidak memiliki status gizi berlebih (PR: 2.22 IK: 1.520—3.263).

Keywords


tekanan darah, status gizi

References


WHO-ISH Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the management of hypertension. 2003;21(11).

CDC. Obesity facts [Internet]. 2014. Tersedia dari: http://www.cdc.gov/healthyyouth/obesity/facts.htm

National Center for Health Statistics. Health, United States, 2011: With Special Features on Socioeconomic Status and Health. Hyattsville, MD; U.S. Department of Health and Human Services; 2012.

Riley M, Medical M, Arbor A, Bluhm MB, Associates IH. High blood pressure in children and adolescents. Am Fam Physician. 2012;85(7):693–700.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dep Kes RD 2013. Riset Kesehatan Dasar. 2013.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dep Kes RD 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional 2007. 2008 p. 1–384.

Kotsis V, Stabouli S, Papakatsika S, Rizos Z, Parati G. Mechanisms of obesity-induced hypertension. Hypertens Res [Internet]. 2010 May [diakses tanggal 20 Desember 2014];33(5):386–93. Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20442753

Warouw SM, Umboh A. Hubungan status gizi dengan tekanan darah pada pelajar SMPN 1 Bitung:387–91.

Dong J, Guo X, Lu Z, Cai X, Wang H, Zhang J, et al. Prevalence of overweight and obesity and their associations with blood pressure among children and adolescents in Shandong , China. 2014;4–9.

Kanter R, Caballero B. Global Gender Disparities in Obesity : A Review 1. 2012;491–8.

Cossio-Bolaños M, Cossio-Bolaños W, Menacho AA, Abella CP, Arruda M De. Nutritional status and blood pressure in adolescent students. 2014;112(4):302–7.

Dulskiene V, Kuciene R, Medzioniene J, Benetis R. Association between obesity and high blood pressure among Lithuanian adolescents : a cross-sectional study of pediatrics. 2014;1–10.

Carina P, Flávio M, Araújo M De, De LS, Cristina H, Vasconcelos A De, et al. Blood pressure of adolescents in private schools in Fortaleza- CE *. 2010;23(4):512–8.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1357

Flag Counter    Â