Korelasi Negatif Antara Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Angka Kejadian Tertinggi dan Terendah Kota Bandung 2016

Rheza Risqiaditya, Ismawati Ismawati, Ratna Dewi Indi Astuti

Abstract


Abstract. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that has become a public health problem in Indonesia. This is caused by several factors such as the ignorance of the community regarding DHF and preventive behaviors that have not been consistent. This study aimed to determine the correlation between the level of public knowledge with DHF prevention behavior in the district number of highest and lowest incidence of dengue in the city of Bandung in 2016. This type of research is observational analytic with ecological study design method with mixed data. The subjects of the study were selected by Cluster Sampling at the kelurahan level then taken randomly at the RW level and obtained 53 respondents in Buah Batu Sub-district as the sub-district with the highest incidence rate and 52 respondents in Sumur Bandung District as the sub-district with the lowest incidence. Knowledge differences were found with p = 0.00 in the sub-district with the highest and lowest incidence rates but there were no behavioral differences with p = 0.99 in the sub-district with the highest and lowest incidence. Pearson correlation test showed that there was a significant correlation between knowledge with DHF prevention behavior (p = 0.04) in the sub-district with the lowest incidence with a correlation coefficient value obtained -0.28. But there was no significant correlation in the sub-district with the highest incidence rate (p = 0.26). The conclusion from the results of this study shows that the high level of knowledge is inversely proportional to the level of behavior.

Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Knowledge, Behavior

 

Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang telah menjadi masalah umum kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketidaktahuan masyarakat mengenai DBD dan perilaku pencegahan yang belum konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD di kecamatan angka kejadian DBD tertinggi dan terendah Kota Bandung tahun 2016. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan metode desain studi ekologi dengan data campuran. Subjek penelitian dipilih secara Cluster Sampling pada tingkat kelurahan kemudian diambil secara acak pada tingkat RW dan didapatkan 53 responden di Kecamatan Buah Batu sebagai kecamatan dengan angka kejadian tertinggi dan 52 responden di Kecamatan Sumur Bandung sebagai kecamatan dengan angka kejadian terendah. Terdapat perbedaan pengetahuan dengan nilai p=0,00 di kecamatan dengan angka kejadian tertinggi dan terendah namun tidak terdapat perbedaan perilaku dengan nilai p=0,99 di kecamatan dengan angka kejadian tertinggi dan terendah. Uji korelasi pearson menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan DBD (p=0.04) di kecamatan dengan angka kejadian terendah dengan nilai koefisien korelasi diperoleh ‒0,28. Namun tidak terdapat korelasi signifikan di kecamatan dengan angka kejadian tertinggi (p=0,26). Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat pengetahuan berbanding terbalik dengan tingkat perilaku.

Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan, Perilaku


Keywords


Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan, Perilaku

Full Text:

PDF

References


Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kota Bandung 2016. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bandung; 2017.

Candra A. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. 2010;2(2):110–9.

Sam S-S, Faridah S, Omar S, Teoh B-T, Abd-Jamil J, Abubakar S, et al. Review of Dengue Hemorrhagic Fever Fatal Cases Seen Among Adults: A Retrospective Study. 2013 [cited 2018 Jan 21];7(5).

WHO | Dengue and severe dengue. WHO. 2018.

Kemenkes RI. Demam Berdarah Dengue (DBD) [Internet]. Kemenkes. 2017 [cited 2018 Jan 20]. p. 1.

Erni Nuryanti. Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Masyarakat. Kesehat Masy. 2013;9(1):15–23.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Info Kementerian Kesehatan RI; 2014.

Kementerian Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016 [Internet]. drg. Rudy Kurniawan MK, Yudianto, SKM MS, Boga Hardhana, S.Si M, drg. Titi Aryati Soenardi MK, editors. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016. 1-220 p.

Titik R, Raksanegara A, Djuhaeni H, Sofyan A, Agustian D, Faridah L, et al. Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung. 2017;9(2):91–6.

Puspaningrum NA. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Perilaku 3M Plus di Desa Sumbermulyo Kabupaten Bantul. 2014;

Soekidjo N. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan [Internet]. Revisi 201. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.

Sari W, Puji T. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku PSN Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Desa Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. J Kesehat. 2012;5(1):66–73.

Kesehatan D. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. 2017 [cited 2018 Jan 19].

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pengendalian Demam Berdarah Dengue Untuk Pengelola Program DBD Puskesmas. Jakarta; 2013.

World Health Organization. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. In: Revised an. South East Asia: World Health Organization; 2011.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. Situasi DBD di Indonesia [Internet]. InfoDATIN. 2016. p. p 12.

Kementerian Kesehatan RI. Demam Berdarah Dengue. Bul Jendela Epidemiol. 2010;2:48.

Hairi F, Suhaimi A, Tsung T-W, Azhar M, Ahmad A, Sundaraj C, et al. A Knowledge, Attitude and Practices (KAP) Study on Dengue among Selected Rural Communities in the Kuala Kangsar District. 2003 [cited 2018 Jul 21];15.

Puspitasari NE. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi Dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Kudu Baki Sukoharjo. 2015;

Heraswati DN, Kusumawati Y. Faktor - Faktor Yang Berhubungan dengan Tindakan Kepala Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Gondang Tani Wilayah Kerja Puskesmas Gondang Kabupaten Sragen. 2008;9.

Notoatmodjo PS. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Ed Revisi. Rineka Cipta; 2011. 427 pages.

Apriyandika D. Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung tahun 2013. 2014;

Nugrahaningsih M, Putra N, Aryanta IWR. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara. Ecotrophic. 2010;5(2):93–7.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.13088

Flag Counter    Â