Gambaran Faktor Risiko Prediabetes pada Guru SMA Negeri 1 Dukupuntang Kabupaten Cirebon Tahun 2018

Novi Fauziyah, Widayanti Widayanti, Annisa Rahmah Furqaani

Abstract


Abstract. Type 2 diabetes mellitus (DM) is one of the major health problems and has become one of the causes of death in the world. Type 2 diabetes can be prevented by identifying prediabetes patients and controlling the risk factors for prediabetes. This study aims to determine the description of prediabetes risk factors found in teachers of SMA Negeri 1 Dukupuntang. This research is descriptive. The study was conducted in the state of SMA Negeri 1 Dukupuntang in April 2018 by examining fasting blood sugar and Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) in respondents with normal fasting blood sugar, measuring height, weight, blood pressure, abdominal circumference and conducting interviews. The results showed that the risk factors for prediabetes were found in teachers of SMA Negeri 1 Dukupuntang are age 45-54 as many as 15 people from 30 respondents, obesity I as many as 18 people and obesity II by 1 person from 30 respondents, central obesity as many as 20 people from 30 respondents, less physical activity as many as 22 people from 30 respondents, unbalanced nutrition patterns as many as 15 people from 30 respondents, and genetic factors or hereditary factors as many as 13 people from 30 respondents. The incidence of prediabetes in SMA Negeri 1 Dukupuntang is still quite high. Type 2 diabetes can be controlled by identification and management of risk factor in prediabetes patient.

Keywords: Diabetes Mellitus, Risk Factors, Fasting Blood Sugar, Prediabetes, Oral Glucose Tolerance Test

Abstrak. Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar dan telah menjadi salah satu penyebab kematian penduduk di dunia. DM tipe 2 dapat dicegah dengan melakukan identifikasi pasien prediabetes serta mengendalikan faktor risiko prediabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko prediabetes yang ditemukan pada guru SMA Negeri 1 Dukupuntang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan di lingkungan SMA Negeri 1 Dukupuntang pada bulan April 2018 dengan melakukan pemeriksaan glukosa darah puasa dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) pada responden dengan glukosa darah puasa normal, pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar perut serta melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko prediabetes yang ditemukan pada guru SMA Negeri 1 Dukupuntang yaitu usia 45-54 sebanyak 15 orang dari 30 responden, obesitas I sebanyak 18 orang dan obesitas II sebanyak 1 orang dari 30 responden, obesitas sentral sebanyak 20 orang dari 30 responden, aktivitas fisik yang kurang sebanyak 22 orang dari 30 responden, pola nutrisi yang tidak seimbang sebanyak 15 orang dari 30 responden, dan faktor genetik atau faktor keturunan sebanyak 13 orang dari 30 responden. Angka kejadian prediabetes di SMA Negeri 1 Dukupuntang masih cukup tinggi. DM tipe 2 dapat dikendalikan dengan identifikasi dan tatalaksanaan faktor risiko pada pasien prediabetes.

Kata kunci: Diabetes Melitus, Faktor Risiko, Glukosa Darah Puasa, Prediabetes, Tes Toleransi Glukosa Oral


Keywords


Diabetes Melitus, Faktor Risiko, Glukosa Darah Puasa, Prediabetes, Tes Toleransi Glukosa Oral

Full Text:

PDF

References


American Diabetes Association. Data and Statistics about Diabetes. Online Publication. 2014.

American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes - 2012. Diabetes Care. 2012.

American Diabetes Association. Economic Cost of Diabetes in the U.S. Diabetes Care. 2008;31(3):596–613.

Defronzo RA. Banting Lecture. From the triumvirate to the ominous octet: A New Paradigm for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes. 2009;58(4):773–95.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional 2007. 2008;1–384.

Persatuan Diabetes Indonesia. Pengelolaan Prediabetes dan Pencegahan Diabetes tipe 2. Jakarta: PB. PERSADIA; 2009:1-17.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Laporan Rumah Sakit 2011. Profil Kesehat Kabupaten Cirebon. 2011;24–5.

Sunjaya IN. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan. J Skala Husada. 2009;Vol. 6 No.:75–81.

Yunir E, Waspadji S, Rahajeng E. The Prediabetic Epidemiological Study in Depok, West Java. Acta Med Indonesia. 2009;41(4):181–5.

Chiu KC, Chu A, Chuang LM, Saad MF. Association of leptin Receptor Polymorphism with Insulin Resistance. Eur J Endocrinol. 2008;150(5):725–9.

Trisnawati SK, Setyorogo S. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2013;5(1):6–11.

Fitriyani. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Citangkil dan Puskesmas Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon. Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Sarjana Reguler Kesehatan Masyarakat Dep Biostat dan Kependudukan Depok Universitas Indonesia. 2012;1:102.

Ozougwu JC, Obimba KC, Belonwu CD, Unakalamba CB. The Pathogenesis and Pathophysiology of Type 1 and Type 2 Diabetes Mellitus. Journal Physiology Pathophysiology. 2013;4(4):46–57.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008. Kementeri Kesehatan Republik Indonesia. 2008.

Sukmaningsih W. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningrat Surakarta. 2016;9–11.

Fathurohman I, Fadhilah M, Kunci K. Gambaran Tingkat Risiko dan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 di Buaran , Serpong Description of Risk Level and Factors Related to Risk of Type 2 Diabetes Mellitus in Buaran , Serpong. 2016;24(3):186–202.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.12040

Flag Counter    Â