Analisis Semiotik Pesan Moral Islam dalam Komik Teladan Insan Sebagai Media Dakwah Karya Islamic

Siti Putri Atiyah, Rodliyah Khuza’i, Komarudin Shaleh

Abstract


Today known as a new term in the world of journalism with the title; journalism dawah or Islamic journalistic. This term have been popularized by Syamsul M. Romly. He explained about a mandatory dawah organized through the media paper writing such as books, newspapers, magazines, and others. As time is now in addition to the books, newspapers and magazines one form of dawah with writings can use media comics. The comic is the picture story (in magazines, newspapers or form of book) the contents easy to digest and funny. According to Atmakusumah "Comics is a popular art form that live in the community and become evenly reading throughout the world. Comic fans consists of various circles without distinguish age, gender and profession." Comics Teladan Insan is one of the works of the Islamic form of comic books that tells the story of the daily life of a young boy named Insan filled with the message of Islamic. Taking the name of the community leaders Insan comes from the Arabic language which means that human beings and human beings are creatures of God who can be wrong, forget, true also learned. Islamic have hope that its readers can be touched with the stories that contain a moral message of Islam therein. Then came the question of what the Representamen there in comics Teladan Insan? What is the object that was found in the comic Teladan Insan? What Interpretant located in comics Teladan Insan? See the context of this research reviews the theory that is used is the theory semiotika according to Charles Sanders Peirce namely with saw the sign representamen (icon, index, symbols), object and interpretant. The icon is that contain similarities in the "form" (resemblanve) as can be identified by the wearer, is a sign of the index is designed to indicate the reference source or each other to connect the source of reference, while the symbol is the sign is designed to menyendikan reference sources through an agreement or approval. Standard used in this research is the analysis methods are hermeneutic qualitative descriptive model. The Data obtained in this research originate from the comic teladan insan , combined with theoretical books that discuss about comic and moral message of Islam, interview, and also the documentation. The conclusion is in comics Teladan Insan this there are 7 (seven) moral message of islam explained about faith in God, amanah, honesty, we must always remember to God, do not being arrogant, repent, and our actions like boomerang. The seven sections contains moral message of Islam can serves as an example to the children and adolescents to embedded in themselves the moral standards. And to draw closer to Allah SWT early to the furthest from the yoke of the heart and the mind that negative.

 

Dewasa ini dikenal sebuah istilah baru dalam dunia jurnalistik dengan sebutan; jurnalistik dakwah atau jurnalistik Islami. Istilah ini dipopulerkan oleh Asep Syamsul M. Romly. Beliau menjelaskan tentang sebuah keharusan dakwah yang diorganisir lewat media tulis menulis seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Seiring berkembangnya zaman kini selain buku, surat kabar dan majalah salah satu bentuk dakwah dengan tulisan bisa menggunakan media komik. Komik adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang isinya mudah dicerna dan lucu. Menurut Atmakusumah “Komik merupakan suatu bentuk seni populer yang hidup dalam masyarakat dan menjadi bacaan merata diseluruh dunia. Penggemar komik terdiri dari berbagai kalangan tanpa membedakan usia, gender, dan profesi.â€Komik Teladan Insan merupakan salah satu karya Islamic berupa buku komik yang menceritakan kisah keseharian seorang anak laki-laki bernama Insan yang penuh dengan pesan-pesan Islami. Pengambilan nama tokoh Insan berasal dari bahasa Arab yang artinya manusia, dan manusia adalah makhluk Allah yang bisa salah, lupa, benar juga belajar. Islamic mempunyai harapan agar para pembacanya bisa tersentuh dengan kisah yang mengandung pesan moral Islam didalamnya. Kemudian muncul pertanyaan, Apa Representamen yang terdapat dalam komik Teladan Insan? Apa Object yang terdapat dalam komik Teladan Insan? Apa Interpretant yang terdapat dalam komik Teladan Insan? Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan adalah teori semiotika menurut Charles Sanders Peirce yaitu dengan melihat tanda representamen (ikon, indeks, simbol), object, dan interpretant. Ikon adalah yang mengandung kemiripan “rupa†(resemblanve) sebagaimana dapat dikenali oleh para pemakainya, Indeks adalah tanda dirancang untuk mengindikasikan sumber acuan atau saling menghubungkan sumber acuan, sedangkan simbol adalah tanda dirancang untuk menyendikan sumber acuan melalui kesepakatan atau persetujuan. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotik yang bersifat kualitatif model deskriptif. Data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari komik teladan insan , digabungkan dengan buku-buku teoritis yang membahas mengenai komik dan pesan moral islam, wawancara, dan juga dokumentasi. Kesimpulannya adalah dalam komik teladan insan ini terdapat 7 (tujuh) pesan moral islam yang menjelaskan mengenai iman kepada Allah, amanah, kejujuran, kita senantiasa harus ingat kepada Allah, jangan bersikap sombong, bertaubat, dan Tindakan kita bagaikan bumenrang. Ketujuh bagian tersebut mengandung pesan moral islam yang bisa dicontoh untuk para anak-anak dan remaja agar tertanam dalam diri mereka akhlak yang mulia. Serta bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt sejak dini agar terjauh dari belenggu hati dan pikiran yang negatif.

 

 


Keywords


Hermeneutic, moral message of Islam, Comic, Comics Teladan Insan.

References


Asep Syamsul M. Romly. 2003, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam Bandung: Remaja Rosdakarya.

Atmakusumah, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta, Cipta Adi Pustaka.

Danesi Marcel. 2010, Pesan,Tanda, Makna, Yogyakarta: Jalasutra.

Hasanuddin Abu Bakar. 1999, Meningkatkan Mutu Dakwah, Jakarta: Media Dakwah.

Kusnawan Aep. 2004, Bedakwah Lewat Tulisan, Bandung: Mujahid Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.5799

Flag Counter        Â