ANALISIS PERBEDAAN LABA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENYUSUTAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN (STUDI DILAKUKAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012)

Tharra Azizah, Diamonalisa Sofianty, Kania Nurcholisah

Abstract


Penggunaan aktiva tetap pada perusahaan semakin lama akan semakin berkurang kemampuannya seiring dengan potensi, kelayakan dan berlalunya waktu. Sebagai unsur pengakuan atas penurunan aktiva tetap berwujud tersebut dialokasikan ke dalam penyusutan. Biaya penyusutan merupakan salah satu komponen pengurang pendapatan, sehingga jumlah biaya penyusutan yang dihasilkan tiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan.

Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dengan beberapa metode penyusutan. Metode penyusutan menurut akuntansi berbeda dengan metode penyusutan menurut pajak, sehingga akan menghasilkan laba perusahaan yang berbeda juga antara laba akuntansi dengan laba menurut pajak.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif komparatif dengan teknik analisis paired sampel t-test dan uji wilcoxon signed rank test. Sampel penelitian yang digunakan adalah 31 perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan  menggunakan SAK dengan laba perusahaan menggunakan UU Perpajakan. Dikarenakan rata-rata biaya penyusutan aktiva tetap menggunakan SAK lebih tinggi dibanding rata-rata biaya penyusutan aktiva tetap menggunakan UU Perpajakan, maka rata-rata laba perusahaan menggunakan UU Perpajakan lebih tinggi disbanding rata-rata laba perusahaan menggunakan SAK. Rata-rata laba perusahaan menggunakan UU Perpajakan sebesar Rp 1.139.761.871.378, sedangkan rata-rata laba perusahaan menggunakan SAK sebesar Rp 1.017.651.236.993. Jadi ada selisih Rp 122.110.634.385 yang dapat digolongkan sebagai beda waktu.


Keywords


Aktiva Tetap, Metode Penyusutan, dan Laba Perusahaan

References


Beams and A Floyd., Amir Abadi Jusuf. 1998. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi 6 Jakarta.

C, Rollin Niswoncer., Philip E, Fees and Carls S, Waren. 1999. Prinsip – Prinsip Akuntansi. Edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Carl S, Warren., James M, Reeve., and Philip E, Fess. 2005. Pengantar Akuntansi.Edisi 21 Jakarta: Salemba Empat.

Cooper, Donald R. and Schindler, Pamela S. 2014 Bussines Research Methods 12th edition. McGraw.Hill New York.

Hendriksen, Eldon S., dan W., Nugroho. 2002. Teori Akuntansi. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1999. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kartikahadi, Hans. et al. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Mairuhu, Samuel., Tinangon, Jantje J. Desember 2014. Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Implikasinya terhadap Laba Perusahaan Pada Perum Bulog Divre Sulut dan Gorontalo. Jurnal EMBA. Volume 2, No. 4. 19 Maret 2015.

Nuryatno, Muhammad., Nazir, Nazmel., Adinugraha Ramaditya. Juli 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemilihan Metode Depresiasi untuk Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakartaâ€. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik. Volume 2, No. 2. 19 Maret 2015.

S.R, Soemarso. 2013. Akuntansi Satu Pengantar. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Setiawan, Juniady S. November 2001, Kajian terhadap Beberapa Metode Penyusutan dan Pengaruhnya terhadap Perhitungan Beban Pokok Penjualan. Jurnal Akuntansi Petra. Volume 3, No.2. 22 Maret 2015.

Singgih Santoso 2002, Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Waluyo. 2014. Akuntansi Pajak. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Web:

www.idx.co.id




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1738

Flag Counter    Â