Identifikasi Hubungan Antara Penggunaan Lahan dengan Hujan Asam di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

Fazril Rahman, Chusharini Chamid

Abstract


Abstract. Acid rain is rain that has a water with pH <5.6. Acid rain is triggered by a variety of causes such as natural activities and human activities. The impact of acid rain is overwhelming, some of which are the destruction of buildings due to faster corrosion, damaging human health and contamination the water of rivers and lakes. In 2008 Bandung had experienced acid rain. The evidence found by research conducted by the Center of Environmental Geology and also the destruction of copper statue. The rapid growth of Bandung City, the growing use of motor vehicles, and the absence of regulations on the prevention or handling the acid rain are the main reasons why acid rain in Bandung City needs to be studied. The purpose of this study is to see the pH condition of Bandung in 2017, to know the factors causing acid rain in the city of Bandung and look for efforts that can be done to prevent the occurrence of acid rain Metedology that used in this study is, purposive sampling technique to determine the location of the study , rainwater pH identification method to see rainwater pH level in the study area, Pearson correlation analysis methodology, to find trigger factors of acid rain and analysis of regional development. Based on the results of research that has been implemented, District Buah Batu encountered acid rain in a sample of rain water. As for rain water with the average of the lowest pH value is in District Bojongloa Kaler. The high correlation was shown on the correlation between the pH of rain water and SO4 in rainfall> 200mm, this proves that SO4 content dissolved by rain water is one of the factors causing acid rain. The development of industrial land use, settlement land use and population density are other factors that causing acid rain. This is evidenced by the inverse correlation between pH and these factors. The development of land use in the three districts studied, has a development that can trigger acid rain. The addition of Green Open Space and reduction of SO4 levels in the air to be one effort that needs to be done in the city of Bandung in an effort to prevent the occurrence of acid rain

Keywords: Acid Rain, pH, Rainwater, Regional Development

Abstrak. Hujan asam adalah hujan yang memiliki tingkat pH airnya  <5,6. Hujan asam ini dipicu oleh berbagai macam penyebab diantaranya adalah aktifitas alam dan aktifitas manusia. Dampak dari hujan asam sangat banyak, beberapa diantaranya adalah rusaknya bangunan akibat korosi yang lebih cepat, mengganggu kesehatan manusia dan tercemarnya air sungai dan danau. Pada tahun 2008 Kota Bandung pernah mengalami hujan asam. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan Badan Pusat Geologi Lingkungan dan juga rusaknya patung tembaga. Pertumbuhan Kota Bandung yang begitu cepat, pemakaian kendaraan bermotor yang terus bertumbuh, dan belum adanya peraturan mengenai pencegahan atau penanggulangan hujan asam menjadi alasan utama, mengapa hujan asam di Kota Bandung perlu dikaji. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk melihat kondisi tingkat pH Kota Bandung pada tahun 2017, mengetahui faktor faktor penyebab hujan asam di Kota Bandung serta mencari upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hujan asam Metedologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah, teknik purposive sampling untuk menentukan lokasi kajian, metode identifikasi pH air hujan untuk melihat kondisi tingkat pH air hujan di wilayah kajian, metodologi analisis korelasi pearson untuk mencari faktor-faktor pemicu hujan asam dan analisis perkembangan wilayah. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, Kecamatan Buah Batu mengalami hujan asam di satu sample air hujan. Sedangkan untuk air hujan dengan rata-rata nilai pH terendah berada di Kecamatan Bojongloa Kaler. Korelasi tinggi ditunjukan pada korelasi antara pH air dengan SO4 pada curah hujan >200mm, hal ini membuktikan bahwa kadar SO4 yang terlarut oleh air hujan merupakan salah satu faktor penyebab hujan asam. Pertumbuhan penggunaan lahan industri, permukiman dan kepadatan penduduk menjadi faktor lain penyebab hujan asam. Hal ini dibuktikan dengan korelasi terbalik antara pH dengan faktor-faktor tersebut. Perkembangan penggunaan lahan di tiga kecamatan yang dikaji, memiliki perkembangan yang dapat memicu terjadinya hujan asam. Penambahan Ruang Terbuka Hijau dan pengurangan kadar SO4 di udara menjadi salah satu upaya yang perlu dilakukan di Kota Bandung dalam usaha mencegah terjadinya hujan asam

Kata Kunci: Hujan Asam, pH, Air Hujan, Perkembagan Wilayah


Keywords


Hujan Asam, pH, Air Hujan, Perkembagan Wilayah

Full Text:

PDF

References


Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Somantri, Ating. (2012). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia

Anonymouse. 2016. Protokol Kyoto. https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto. Diunduh pada tangal 12 Desember 2016

Badan Pusat Statistik Kota Bandung .2016. Kota Bandung Dalam Angka 2016, BPS Kota Bandung,

Gulo, W.2002. Metodologi Penelitian. Jakarta:Grasindo

Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. 2004. Pengesahan Protokol Kyoto Sebagai Wujud dari Komitmen Bersama Dalam Menjaga Kestabilan Konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di Atmosfer . http://www.menlh.go.id/pengesahan-protokol-kyoto-sebagai-wujud-dari-komitmen-bersama-dalam-menjaga-kestabilan-konsentrasi-gas-rumah-kaca-grk-di-atmosfer/. Diunduh pada tanggal 12 Desember 2016

Matahelumual, Bethy C. 2010. Potensi terjadinya hujan asam di Kota Bandung. Bandung : Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Volume 1 No. 2 Halaman: 59 - 70. Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi

Wardhani, Nurul Kusuma. 2015. Studi Tingkat Keasaman Air Hujan Berdasarkan Kandungan Gas CO2, SO2 Dan NO2 di Udara (Studi Kasus Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak). Pontianak : Prisma Fisika, Volume III, No. 01 Hal: 09 - 14

Reni Kraningtytas. Tingkat Keasaman Air Hujan di Kota Semarang. 2011. Tesis. Program Magister Ilmu Lingkunan Universitas Dipenogoro Kota Semarang.

Sudalma, Purwanto. 2012. Analisis Sifat Hujan Asam di Kota Semarang. Semarang : Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Sora N. 2015. Pengertian Hujan Asam dan Dampak yang Ditimbulkan. http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-hujan-asam-dan-dampaknya-yang-ditibulkan.html . Diunduh pada tanggal 26 November 2016

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Ilmu Geografi. 2015. Hujan Asam : Pengertian, Proses, Manfaat, dan Dampaknya. http://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-asam . Diunduh pada tanggal 26 November 2016

Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Pegelolaan Lingkungan Hidup




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.9035

Flag Counter   Â