Kajian Kekritisan Lahan Kawasan Hutan di Kabupaten Garut

Fajar Rahman Mulyadi, Ivan Chofyan

Abstract


Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan di Kabupaten Garut mengalami penurunan luas diakibatkan kebakaran hutan, masyarakat yang merambat areal hutan untuk pertanian, penebangan liar, eksploitasi kawasan hutan yang berlebihan. Akibat dari penurunan laus lahan hutan adalah meluasnya lahan kritis yang menyebabkan kualitas hidup masyarakat yang semakin menurun, lahan untuk tempat tinggal menyempit sehingga tingkat populasi menjadi sangat padat. Penambangan pasir dan batu secara ilegal serta alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian adalah contoh yang membuat lahan kawasan hutan di Kabupaten Garut menjadi kritis. Agar tidak terjadi hal tersebut maka perlu adanya kajian untuk mengetahui tingkat kekritisan lahan kawasan hutan di Kabupaten Garut.  Tujuan dilakukannya kajian adalah untuk: (1) Mengidentifikasi tingkat kekritisan lahan kawasan hutan di Kabupaten Garut, dan (2) Merumuskan arahan penggunaan lahan dalam upaya memperbaiki lahan kritis kawasan hutan di Kabupaten Garut. Untuk mencapai tujuan tersebut metode analisis yang digunakan adalah (1) Analisis Tekanan Penduduk Terhadap Lahan; (2) Analisis Lahan Kritis; (3) Analisis Kemampuan Lahan.  Analisis Tekanan penduduk terhadap lahan menghasilkan nilai tekanan penduduk seluruh kecamatan di bawah 1 yang artinya tidak ada tekanan penduduk terhadap lahan di Kabupaten Garut dan masyarakat tidak perlu merambah lahan hutan. Sedangkan hasil analisis lahan kritis menghasilkan untuk kawasan hutan lindung dan non hutan lindung didapatkan status agak kritis dan potensial kritis. Analisis kemampuan lahan menghasilkan total 258 SPL dan ada simpangan sebanyak 66 SPL dengan luas simpangan 59.065,74 Ha. Pengendalian secara ketat pemanfaatan lahan, perlunya menetapkan aturan dalam pemanfaatan lahan seperti zonasi, batas lahan yang dapat diterapkan secara nyata, peningkatan sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat tentang hutan, menentukan batas fisik dengan melibatkan masyarakat untuk mempertahankan status hutan agar tidak kritis, adalah beberapa upaya untuk mempertahankan status hutan agar tidak kritis dan rehabilitasi lahan dengan mengembalikannya menjadi hutan lindung sesuai dengan fungsinya.


Keywords


Kata Kunci : Hutan, Lahan Kritis, Tekanan Penduduk Terhadap Lahan

References


Buku:

Arief, Arifin.1994. HUTAN Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Departemen Agama Republik Indonesia, 2010. Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Bandung: CV Penerbit Diponegoro

Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara

Jamulya dan Woro, Suratman. 1993. Pengantari Ilmu Tanah. UGM.

Sarief E, Saifudin. 1986. Ilmu Tanah Pertanahan. Bandung: Pustaka Buana.

Suparmoko.M. 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan – Suatu Pendekatan Teoritis. Yogyakarta: BPFE.

Jurnal:

Chofyan, I. 2016. The Dynamics of Rice Field Conversion Into Settlement in The District of Bandung. Bandung: MIMBAR

Modul Perkuliahan Geologi dan Tata Lingkungan PS PWK UNISBA

Peraturan Perundangan:

Badan Pusat Statistik. 2015. Kabupaten Garut Dalam Angka 2015. Garut: Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2011. RTRW Kabupaten Garut Tahun 2011-2031. Garut: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2016. Garut: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Garut.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang No. 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang

Internet:

Dinas Kehutanan Kab Garut. Kehutanan. Diunggah pada tanggal 17 Desember 2015. http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_kehutanan, Diunduh pada tanggal 14 Maret 2016

Dishut Prov Jabar. Hutan Garut Memiliki Peran Strategis dalam Menyelamatkan Pemanasan Global. Diunggah pada Tanggal 4 Januari 2008. http://www.dishut.jabarprov.go.id/?mod=detilSorotan&idMenuKiri=&idSorotan=177. diunduh pada tanggal 14 Maret 2016

Farid Widodo. Kriteria Penentuan Lahan Kritis. https://www.academia.edu/8042886/KRITERIA_PENENTUAN_LAHAN_KRITIS, diunduh pada tanggal 22 Maret 2016

Inilah Koran. Lahan Kritis di Garut Masih 21.000 Hektar. Diunduh Pada Tanggal 25 November 2015. http://www.inilahkoran.com/berita/jabar/50247/lahan-kritis-di-garut-masih-21-000-hektare. Diunduh pada Tanggal 14 Maret 2016

Nurina Endra Purnama. 2008. Pendugaan Erosi Dengan Metode Usle (Universal Soil Loss Equation) Di Situ Bojongsari Depok. http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/14550/1/Purnama,%20Nurina%20Endra_F2008.pdf, diunduh pada tanggal 5 Mei 2017

Rina Dwi Ariani. Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian di Kawasan Pertanian (Kasus Kecamatan Minggir dan Moyudan). https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwjFi5mgq53UAhXEto8KHYDVDaMQFggoMAA&url=http%3A%2F%2Flib.geo.ugm.ac.id%2Fojs%2Findex.php%2Fjbi%2Farticle%2Fdownload%2F110%2F107&usg=AFQjCNHRKzxXui4Zj6KMjuNYb6vuRr9WGw&sig2=8P5HdDmabRSXBz3tlL6AhA.html, diunduh pada tanggal 21 Mei 2016

Ristee Puraratuhu. 2017. Tutorial Overlay TBE Arcgis 10. https://www.academia.edu/6494121/TUTORIAL_OVERLAY_TBE_ARCGIS_10, diunduh pada tanggal 20 April 2017

YudiPhyton911. 2010. Input Data Spasial (Parameter Lahan Kritis). https://yudipython911.files.wordpress.com/2010/05/lahan-keritis.pdf, diunduh pada tanggal 16 Maret 2016




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.8415

Flag Counter   Â