Kajian Sensitivitas Moda Transportasi Jalan Raya dan Jalan Baja Dalam Perspektif Petani (Studi Kasus: Kecamatan Ciwidey)

Tika Rahmawati, Ina Helena Agustina

Abstract


Dalam Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten Bandung, Kecamatan Ciwidey ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten Agropolitan Pasirjambu-Ciwidey-Rancabali. Selain itu Kecamatan Ciwidey memiliki banyak lahan pertanian dan sangat berpotensi untuk jenis tanaman hortikultura. Maka dari itu keberlanjutan sektor pertanian harus diperhatikan karena hasil produksi pertanian Kecamatan Ciwidey membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kota Bandung. Adapun metoda analisis yang digunakan adalah analisis sensitivitas untuk mengetahui moda transportasi yang paling efisien antara moda transportasi jalan raya dan jalan baja. Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil bahwa 6 dari 7 variabel yaitu kecepatan, waktu tempuh, waktu operasi, ritase, jarak keberangkatan/ headway, dan kapasitas angkut memiliki nilai efisiensi. Sementara variabel biaya tidak efisien dikarenakan biaya kereta api jauh lebih mahal dibandingkan moda transportasi jalan raya karena adanya pengenaan biaya pajak. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kereta api merupakan moda transportasi yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya (truk/ mobil pick up/ sepeda motor).


Keywords


Angkutan Barang, KSK Agropolitan, Sensitivitas

References


Agustina, Ina Helena dan Yuhka Sundaya. 2014. Kajian Struktur Ekonomi Kabupaten Bekasi. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 11 No. 2.

Andriansyah. 2015. Manajemen Transportasi dalam Kajian dan Teori. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Prof. Dr. Moetopo Beragama

Astuti, Indah Widya dan N. Nurmala Fauzan. 2009. Kelayakan Revitalisasi Jalur Kereta Api Bandung – Ciwidey. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Australian Indonesia Partnership. Revitalisasi Perkeretaapian. Jurnal Prakarsa Infrastruktur Indonesia. Edisi 2.

Djakapermana, Ruchyat Deni. 2003. Pengembangan Kawasan Agropolitan dalam Rangka Pengembangan Wilayah Berbasis Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

Farhanah, Laelatul. 2015. Pengembangan Kawasan Agropolitan di Wilayah Rojonoto Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

H. M. N. Nasution. 1996. Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ilyas Istianur Praditya. 2016. Pemerintah Serahkan Aktivasi Jalur KA Bandung-Ciwidey ke Swasta. http://bisnis.liputan6.com/. Diakses pada 7 Oktober 2016.

Mahendra, Adya Dwi. 2014. Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin, Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Studi di Industri Kecil Tempe di Kota Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang

Mosher, A.T. 1965. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Jakarta: CV Yasaguna.

Mulyadi, Dedi. 2011. Pengembangan Sistem Logistik yang Efisien dan Efektif dengan Pendekatan Supply Chain Management. Jurnal Riset Industri Vol. V No. 3, 2011. Hal 275-282.

Rifni, Muhammad dan Oce Prasetya. Kapasitas Infrastruktur Angkutan Kereta Api Logistik. STMT Trisakti.

Sitindaon, Charles. 2001. Kajian Model Pemilihan Moda Angkutan Barang Antara Kereta Api dan Truk: Studi Kasus Rute Pematang Siantar – Belawan. Tesis. Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Bandung

Usman, Husaini dkk. 1995. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Warpani, Suwardjoko Proboadinagoro. 2015. Ekonomi Perangkutan.Yogyakarta: Kepel Press.

Wicaksono Putra. 2012. Menentukan Jumlah Sampel dengan Rumus Slovin. http://analisis-statistika.blogspot.co.id/. Diakses pada 18 Januari 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.7382

Flag Counter   Â