Identifikasi Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

Muhammad Ilham Hamrun, Ivan Chofyan

Abstract


Abstract. East Mongondow Bolaang a new autonomous region which is in the region of North Sulawesi province  Redistricting results of Bolaang Mongondow in 2008 and has a land area of Food Sustainable Agriculture (LP2B). But until today still receives supply of imported rice from Vietnam this was due to the presence of some subdistrict that local rice uptake low. compared to the need for distribution to the public Thus the Agricultural Land Region Sustainable Food (LP2B) From the subject matter of this study was composed by identifying Region Sustainable Food Agricultural Land (LP2B). The purpose of this research there are 3 that determine the amount of donations Region Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) towards self-sufficiency in rice, determine the area of agricultural land needed food for Sustainable Food Agricultural Land Reserve (LCP2B) and determining the location of the development of new rice fields. The analysis model used in this study using the method used is quantitative analysis, the application of quantitative analysis methods in this research that the population projections, Surplus Deficit, Land Suitability and availability of irrigation water. Based on the results of studies conducted, it was found that the population continued to increase from 2015 to 2030. In 2015 Bolaang East Mongondow rice surplus of about 46% and in 2030, the future still have a surplus of rice by about 24.4%. Year 2013-2030 Bolaang East Mongondow still have surplus rice fields. When compared with the Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) established with an area 1655.75 ha with 1.50 cropping intensity can be concluded that Bolaang East Mongondow-sufficient in rice has only until the year 2019 and based on the suitability of land obtained 33 units of land use and for Plants rice rainfed (TPSTH) is only recommended in 16 SPL with an area 48 368 ha. In 2015, rice area could get a supply of irrigation water in the amount of 6915.28 ha. Existing paddy acreage in 2015 which amounted to 2811.54 ha means that there are approximately 4103.74 ha rest of wetland that can get a supply of water.


Abstrak. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur merupakan Daerah Otonom baru yang berada pada daerah Provinsi Sulawesi Utara hasil Pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2008 dan memiliki Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Namun hingga saat ini masih menerima pasokan beras impor dari Vietnam hal ini disebabkan karena adanya beberapa daerah Kecamatan yang serapan beras lokalnya terbilang rendah. dibanding kebutuhan untuk penyaluran ke masyarakat Sehingga pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Dari pokok permasalahan tersebut disusunlah studi ini dengan mengidentifikasi Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Adapun tujuan dari penelitian ini ada 3 yaitu mengetahui besaran sumbangan Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) terhadap swasembada beras, menentukan luas lahan pertanian pangan yang dibutuhkan untuk Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) dan penentuan lokasi pengembangan sawah baru. Adapun model analisis yang digunakan dalam studi ini menggunakan metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif, penerapan metode analisis kuantitatif dalam penelitian ini yaitu Proyeksi penduduk, Surplus Defisit, Kesesuaian Lahan dan Ketersediaan Air irigasi. Berdasarkan hasil dari studi yang dilakukan, didapatkan bahwa Penduduk terus meningkat dari tahun 2015 sampai tahun 2030. Tahun 2015 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Surplus beras sekitar 46% dan pada 2030 kedepan masih mengalami surplus beras sebesar  sekitar  24.4%. Tahun 2013-2030 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur masih mengalami Surplus lahan sawah. Jika dibandingkan dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang ditetapkan dengan luas 1.655,75 ha dengan intensitas pertanaman 1,50 dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mempunyai kecukupan beras hanya sampai tahun 2019 dan berdasarkan kesesuaian lahan didapatkan 33 satuan penggunaan lahan dan untuk Tanaman Padi Sawah Tadah Hujan (TPSTH)  hanya direkomendasikan dalam 16 SPL dengan luas 48.368 Ha. Pada tahun 2015 luas sawah yang bisa mendapatkan pasokan air irigasi yaitu sebesar 6915.28 ha. Luas areal sawah eksisting pada tahun 2015 yaitu sebesar 2811.54 ha berarti ada sekitar 4103.74 ha sisa lahan sawah yang bisa mendapat pasokan air.


Keywords


Sustainable Food Agricultural Land, Rice Self Sufficiency, Supplies Wetland

References


UU No.7 Tahun 1996 Tentang Pangan

UU No.41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2011 Tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Peraturan Menteri Pertanian No. 7 Tahun 2012 Tentang Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan

Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Utara

Badan Pusat Statistik Kotamobagu. 2016. Kabupaten Bolaang Mongindow Timur Dalam Angka Tahun 2011-2015.

Syarief, Saifuddin. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung. Pustaka Buana

Ade Sopyan. 2014. Upaya mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi nasional. Bandung. Unisba repository

Reijntjes, et al. 1992. Measuring agricultural sustainable to evauate the sustainability of rice production in India. Canada . Springer

Maxwell dan Frankenberger. 1992. House Hold Livelihood Security Concept Of Food And Agriculture. USA.Clarendon

Soekartawi, 1993. Analisis pada usaha tani. Jakarta. UI-press

Fathimatuz Zahra Asy Syifa, Yuli Suharnoto. 2012. "Landcover Changes Effect Analysis To Cilamaya Watershed Hydro logical Function" Department Of Civil And Environmental Engineering, Faculty Of Agricultural Technology. Bogor. Central library IPB

Oktanthya Putri.S. 2011 'Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Debit Aliran Sungai di Sub Das Batang Arau Hulu Kota Padang. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB,. Bogor. Central library IPB

Partowijoto, Achmadi. 1984. Kapita Selekta Teknik Tanah Dan Air, Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Central library IPB

Achmad Suryana. 2005. Kebijakan ketahanan pangan secara global (Pengembangan pertanian). Bogor. Central library IPB

WCED (Word Commision on Enviroment and Development). 1988. Pembangunan Berkelanjutan. Oxford inggris. Oxford university press




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.4821

Flag Counter   Â