Kajian Place Identity dalam Peningkatan Citra Kawasan Strategis di Perkotaan Lembang

Mochamad Irfan Fachrudin, Ernady Syaodih

Abstract


Abstract. Cities change as places of spiritual, material, social and political expression, which in their development can reflect forms, values and identities for their inhabitants. The Lembang area as a place to carry out the activities of its citizens and become an attraction for everyone. This area is a provincial strategic area whose spatial planning is prioritized due to the Bosscha Observatory, along with the development of the environment around the area where the Observatory functions are currently not optimal since the last few years have manifested various things, thus eliminating the positive identity of a certain place in Lembang city. This study aims to identify the identity of the place and its attachment to the community based on the self-conception felt by physical objects, the environment, and their activities around strategic areas using a qualitative approach, through semi-structured interview techniques, questionnaires, and observations. The results of this study indicate 5 physical components that give an impression of the identity of urban areas, but changes in land conditions and significant population growth interfere with the main function of the Observatory. Based on the identity process which is based on the aspects of difference, self-esteem, self-efficacy, continuity shows a relationship between a person and a place, namely the Lembang urban area. The existing relationship represents a strong identity but there are urban boundaries to Bosscha. This was built by natural, environmental and tourism factors, so that the Bosscha Observatory became an object that was less influential in terms of functions and activities in shaping the community's self-conception of the Lembang urban area. Bosscha Observatory as a Cultural Heritage building and the area around it must be protected for greater purposes.

Keywords: Identity, Place, Observatory, Lembang

Abstrak. Kota dibentuk sebagai tempat ekspresi spiritual, material, sosial dan politik, yang dalam perkembangannya dapat mencerminkan bentuk, nilai, dan identitas bagi penghuninya. Kawasan perkotaan Lembang sebagai sebuah place dalam menjalankan aktifitas warganya dan menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Kawasan ini merupakan kawasan strategis provinsi yang penataan ruangnya diprioritaskan karena adanya Observatorium Bosscha, seiring perkembangan pembangunan disekitar kawasan fungsi Observatorium saat ini sudah tidak optimal sejak beberapa tahun terakhir yang dipengaruhi berbagai hal, sehingga berpotensi menghilangkan identitas posiitif suatu tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi identitas tempat dan keterikatannya dengan masyarakat berdasarkan konsepsi diri yang dirasakan melalui pengamatan terhadap objek fisik, lingkungan, dan aktifitasnya di sekitar kawasan strategis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui teknik wawancara semi terstruktur, kuisioner, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan 5 komponen fisik yang paling memberikan kesan terhadap identitas kawasan perkotaan namun adanya perubahan kondisi lahan yang cukup signifikan menggangu fungsi utama Observatorium. Berdasarkan proses identitasnya yang dinilai berdasarkan aspek distinctiveness, self-esteem, self-efficacy, continuity menunjukan adanya hubungan antara seseorang dengan tempat yakni kawasan perkotaan Lembang. Hubungan yang ada menggambarkan identitas yang kuat namun ada pergeseran identitas perkotaan terhadap Bosscha. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor alam, lingkungan, dan pariwisata, sehingga Observatorium Bosscha menjadi objek yang kurang memberikan pengaruh dari segi fungsi dan aktivitas dalam membentuk konsepsi diri masyarakat terhadap kawasan perkotaan Lembang.

Kata Kunci: Identitas, Tempat, Observatorium, Lembang


Keywords


Identitas, Tempat, Observatorium, Lembang

Full Text:

PDF

References


Breakwell, g. M. (2015). Coping with threatened identities. In coping with threatened identities. Https://doi.org/10.4324/9781315733913

Ernawati, j. (2011). Faktor-faktor pembentuk identitas suatu tempat. Local wisdom-jurnal ilmiah online.

Ginting, n., & rahman, n. V. (2016). Preserve urban heritage district based on place identity. Asian journal of environment-behaviour studies. Https://doi.org/10.21834/aje-bs.v1i1.145

Hauge, å. L. (2007). Identity and place: a critical comparison of three identity theories. Architectural science review, 50(1), 44–51. Https://doi.org/10.3763/asre.2007.5007

Ischak, m.-. (2018). Peran place identity dalam menciptakan community resiliance di wilayah urban fringe. Jurnal arsitektur zonasi. Https://doi.org/10.17509/jaz.v1i2.12254

Katrini, N., & Burhanudin, H. (2010). Pengujian Kriteria Kawasan Tertentu Terhadap Kompleks Observatorium Bosscha Sebagai Dasar Penentuan Bentuk Pengelolaan Kawasan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 10 (1). Universitas Islam Bandung.

Lalli, m. (1992). Lalli, m. (1992). Urban-related identity: theory, measurement, and empirical findings. Journal of environmental psychology, 12(4). Https://doi.org/10.1016/s0272-4944(05)80078-7urban-related identity: theory, measurement, and empirical findings. Journal of environmental psychology.

Lynch, Kevin, (1979), The Image of The City, The MIT Press, Cambridge, Massachusetts, and London, England.

Proshansky, h. M. (1978). The city and self-identity. Environment and behavior. Https://doi.org/10.1177/0013916578102002

Qazimi, s. (2014). Sense of place and place identity. European journal of social sciences education and research. Https://doi.org/10.26417/ejser.v1i1.p306-310

Rachman, h. F. (2010). Kajian pola spasial pertumbuhan kawasan perumahan dan permukiman di kecamatan limboto kabupaten gorontalo. Tesis program pascasarjana magister teknik pembangunan wilayah dan kota universitas diponegoro semarang 2010, 1–120.

Sugiono. (2016). Metode penelitan kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung: alfabeta.

Twigger-ross, c. L., & uzzell, d. L. (1996). Place and identity processes. Journal of environmental psychology. Https://doi.org/10.1006/jevp.1996.0017




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v7i1.26460

Flag Counter   Â