Kajian Pengembangan Ekonomi Alternatif dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat di Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Banten

Rama Rizqi Maulana Efendi, Chusharini Chamid

Abstract


Abstract. The use of natural resources as an improvement in people's welfare has been pursued in a comprehensive and integrated manner by taking into account the balance and preservation of environmental functions, and always taking into account the principles of sustainable development for the benefit of future generations. Utilization and management of natural resources including land, water, forest resources and spatial planning patterns are still not fully implemented in a comprehensive and integrated manner, so it is necessary to continue to pay attention to following environmentally sound development. One form of exploitation of natural resources, namely gold mining, gold mining in Indonesia itself is often carried out in various ways and various kinds of status and permits, ranging from legal and licensed mining activities to illegal and unlicensed mining activities, to cases of illegal mining itself provisionally, when there is illegal mining what must be done is to stop mining activities and reclaim the former mining area. The phenomenon of illegal mining activities occurred in Lebaksitu Village, mining activities in Lebkasitu Village are gold mining activities that are illegal and do not have a permit. But this activity is the main economic activity that the surrounding community is involved in. Gold mining by the community is carried out traditionally, with a processing process using simple equipment that can provide sufficient income for the surrounding community but on the other hand this activity is contrary to environmental aspects because it has the potential to cause environmental degradation such as floods, landslides, and a number of other environmental damage. Community gold mining in Lebaksitu Village is a mining that needs to be followed up and permanently closed because if viewed from the RTRW, from a physical perspective and in RTNGHS, this mining must be closed and reclaimed. The people of Lebaksitu Village are still very dependent on the mining economy, but it is very clear that the mining area in Lebaksitu Village is not suitable, it is necessary to take an action and provide the community with other economic solutions that are in accordance with the characteristics of the area both from physical, social and economic aspects, so that the community can completely abandon mining activities and continue the potential for economic activities from other sectors, one of which is the potential from the agricultural sector.Keywords : Gold mining, Impact and Potential EconomicAbstrak. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai peningkat kesejahteraan masyarakat diupayakan secara menyeluruh dan terpadu dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta senantiasa memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan generasi mendatang. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam termasuk tanah, air, sumber daya hutan, dan pola penataan ruang masih belum sepenuhnya dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu, sehingga perlu terus diperhatikan mengikuti pembangunan berwawasan lingkungan. Salah satu bentuk eksploitasi sumber daya alam yaitu penambangan emas, penambangan emas di Indonesia sendiri sering dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai macam status dan perizinan, mulai dari kegiatan penambangan yang legal dan berlisensi hingga kegiatan penambangan ilegal dan tidak berizin, hingga kasus-kasus ilegal. menambang sendiri untuk sementara waktu, bila ada penambangan liar yang harus dilakukan adalah menghentikan kegiatan penambangan dan mereklamasi bekas areal penambangan. Fenomena kegiatan penambangan liar terjadi di Desa Lebaksitu, kegiatan penambangan di Desa Lebkasitu merupakan kegiatan penambangan emas yang bersifat illegal dan tidak memiliki izin. Namun kegiatan ini merupakan kegiatan ekonomi utama yang dilibatkan oleh masyarakat sekitar. Penambangan emas oleh masyarakat dilakukan secara tradisional, dengan proses pengolahan menggunakan peralatan sederhana yang dapat memberikan penghasilan yang cukup bagi masyarakat sekitar namun disisi lain kegiatan ini bersifat Bertentangan dengan aspek lingkungan karena berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan seperti banjir, longsor, dan sejumlah kerusakan lingkungan lainnya. Penambangan emas rakyat di Desa Lebaksitu merupakan penambangan yang perlu ditindaklanjuti dan ditutup secara permanen karena jika dilihat dari RTRW secara fisik dan dalam RTNGHS penambangan tersebut harus ditutup dan direklamasi. Masyarakat Desa Lebaksitu masih sangat bergantung pada ekonomi pertambangan, namun sangat jelas bahwa kawasan pertambangan di Desa Lebaksitu tidak sesuai, perlu dilakukan tindakan dan memberikan masyarakat solusi ekonomi lainnya yang sesuai dengan karakteristik kawasan baik dari aspek fisik, sosial dan ekonomi, sehingga masyarakat dapat sepenuhnya meninggalkan kegiatan pertambangan dan melanjutkan potensi kegiatan ekonomi dari sektor lain, salah satunya potensi dari sektor pertanian.Kata Kunci: Penambangan Emas, Dampak dan Potensi Ekonomi

Keywords


Penambangan Emas, Dampak dan Potensi Ekonomi

Full Text:

PDF

References


Ir. Resviani, M.B.A., 2017. Tambang Untuk Negeri. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta

IESR Pertambangan Ilegal di Indonesia dan Tantangannya Menuju Ekonomi ASEAN. 2013.

https://iesr.or.id/diskusi-pertambangan-ilegal-di-indonesia-dan-tantangannya-menuju-ekonomi-asean. Diakses pada 1 September 2020.

DLHK, Kerusakan Lingkungan Akibat Usaha Kegiatan Pertambangan. https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/Kerusakan%20Lingkungan%20Akibat%20Pertambangan.pdf

Listiyani Nurul. Dampak Pertambangan Terhadap Lingkungan Hidup Di Kalimantan Selatan Dan Implikasinya Bagi Hak-Hak Warga Negara. Jurnal , volume IX nomor 1, Januari April 2017. Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan Selatan.

https://media.neliti.com/media/publications/225050-dampak-pertambangan-terhadap-lingkungan-e01f22b1.pdf. Diakses pada 5 September 2020.

Pasribu, Arman. Analisis Dampak Pertambangan Emas Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan 2010.

https://docplayer.info/62223382-Analisis-dampak-pertambangan-emas-terhadap-sosial-ekonomi-masyarakat-di-kecamatan-batang-toru-kabupaten-tapanuli-selatan-tesis.html

Ma’mun, Rahma. Pertambangan Emas Dan Sistem Penghidupan Petani: Studi Dampak Penambangan Emas Di Bombana Sulawesi Tenggara. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Knedari.

https://media.neliti.com/media/publications/180801-ID-none.pdf

Rizqoh, Alfiani. Dampak Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Terhadap Kesejahteraan Gurandil Di Desa Cileuksa, Kab. Bogor, Skripsi 2019, Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakrta.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46290/1/ALFIANI%20RIZQOH-FEB.pdf

Helim, Hasroel dan Inswiasri. Potensi Sebaran Limbah Merkuri Pertambangan Emas Rakyat Di Desa Cisungsang, Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal vol 14, No3 , 2015. Jurnal Ekologi Kesehatan.

http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/jek/article/view/4687

Mutiara, Haryoto dan Inswiasri. Kajian Risiko Kesehatan Masyarakat Akibat Pajanan Merkuri Pada Pertambangan Emas Rakyat Di Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Ekologi Kesehatan 2015. Universitas Indonesia.

https://scholar.ui.ac.id/en/publications/kajian-risiko-kesehatan-masyarakat-akibat-pajanan-merkuri-pada-pe




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v7i1.26446

Flag Counter   Â