Kajian Faktor Tidak Optimalnya Pengelolaan TPI di Muara Angke Jakarta Utara

Juniardi Hermawan, Lely Syiddatul Akliyah

Abstract


Abstract. Auctions are marketing activities that bring together sellers and buyers. In this case, fishermen as sellers of catches are represented by auction officers. Fish auction is one link in the fishing business activity. The selling value obtained  by fishermen will be greater through the auction process than if the fishermen face the buyer one by one. The auction activity relates to or affects the income of fishermen / fishing entrepreneurs (Pane, 2009). In order for the sale of the catch to remain profitable, the auction process must be carried out in a sustainable manner. This study aims to determine the factor of TPI malfunction in Muara Angke and directions so that the TPI can function properly. The method used is the experimental study approach method and data collection method. This research has resulted in several conclusions including: 1) The ability to carry out auctions at the TPI Muara Angke is still not running well in terms of the Regulation of the Governor of the Special Capital Region of Jakarta Province Number 71 of 2006 concerning Guidelines for the Implementation of Fish Auction. 2) In the auction, only tembang, selar and mackerel are processed into salted fish. 3) the catch quality assurance has not been implemented. 4) auction facilities, most of which are not suitable for use, will reduce the quality of the fish

Keywords: TPI, Muara Angke, Not Optimal

Abstrak. Pelelangan adalah kegiatan pemasaran yang mempertemukan penjual dan pembeli. Dalam hal ini nelayan sebagai penjual hasil tangkapan, diwakili oleh petugas lelang. Pelelangan ikan merupakan salah satu mata rantai dari kegiatan usaha penangkapan. Nilai jual yang diperoleh nelayan akan lebih besar melalui proses lelang dibandingkan bila nelayan berhadapan langsung satu persatu dengan pembeli. Kegiatan pelelangan berhubungan atau berpengaruh terhadap pendapatan para nelayan/pengusaha penangkapan (Pane, 2009). Agar penjualan hasil tangkapan tetap menguntungkan, maka proses pelelangan haruslah dilakukan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor tidak berfungsinya TPI di Muara Angke dan arahan agar TPI bisa berfungsi dengan baik. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan studi eksploratif dan metode pengumpulan data. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan di antaranya: 1) Kemampuan pelaksaan pelelangan yang ada di TPI muara angke masih belum berjalan dengan baik ditinjau dari Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 71 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelelangan Ikan. 2) Dalam kegiatan lelang hanyaikan tembang, selar dan kembung yang nantinya diolah menjadi ikan asin. 3) belum terselenggaranya penjaminan mutu hasil tangkapan. 4) sarana prasarana lelang yang kebanyakan sudah tidak layak pakai yang akan mengurangi mutu kualtias ikan

Kata Kunci:  TPI, Muara Angke, Tidak Optimalnya


Keywords


TPI, Muara Angke, Tidak Optimalnya

Full Text:

PDF

References


Abdullah, S dan Hariyanto T. 2004. Proses Pelaksanaan Pelelangan Ikan: Studi Implementasi Kebijakan Berdasrakan Keputusan Bupati Trenggalek nomor 61 tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Pelelangan Ikan di TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Kabupaten Trenggalek. Jurnal Kebijakan Politik, vol.1, no.2, Desember 2004.

Darwis Darwis, Hajjatul Mabruroh, Helmen Suprapto. Kualitas Hidup Wanita Pesisir Penjual Ikan Dalam Memenuhi Kesejahteraan Keluarga.Unisba.Bandung

Pane AB. 2009. Parameter dan Indikator Kemampuan Pelelangan Pengelola TPI di Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 71 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelelangan Ikan




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v7i1.25606

Flag Counter   Â