Preferensi Wisatawan dan Masyarakat terhadap Peuyeum Bandung sebagai Daya Tarik Wisata untuk Arahan Kebijakan Ruang

Muhammad Luthfi Naufal, Ina Helena Agustina

Abstract


Abstact. The development of tourism in Indonesia creates a concept called culinary tourism where the tourism activity is more to explore the foods that attract tourists. Culinary tourism can indirectly attract the attention of tourists who have a hobby of eating, because for them food can add to the experience in trying a variety of flavors. The development of food until now continues with a new innovation that can change the appearance and taste of food into the characteristics of a region. Bandung city is one of the cities dubbed as a paradise for food because a lot of food created from the city is one of them peuyeum bandung. Peuyeum is a traditional food from the city of Bandung from time immemorial made from cassava. Peuyeum has become an icon of the city of Bandung so that it attracts tourists to buy food when visiting Bandung, but along with the presence of modern food makes peuyeum seem excluded so that there is a need for government support for space policy so that peuyeum will again become a tourist attraction in Bandung. Therefore, it is necessary to study the "Study of Community and Tourist Preference Peuyeum Bandung for Spatial Policy Directionâ€. Method The approach in this study was carried out with a qualitative approach. The source of the data used are primary data in the form of interviews and questionnaires and secondary data in the form of library research, institutional, and the internet. While the analytical method used in this research is descriptive qualitative analysis. Based on the results of the analysis and discussion, the conclusion is that the direction of spatial policy directives for the sustainability of peuyeum as a tourist attraction.

Keywords: Peuyeum, Tourist Attraction, Space, Preference


Abstrak. Berkembangnya pariwisata di Indonesia menciptakan sebuah konsep yang bernama wisata kuliner dimana kegiatan wisata ini lebih kepada menjelajahi makanan-makanan yang menjadi daya tarik wisatawan. Wisata kuliner secara tidak langsung dapat menarik perhatian bagi wisatawan yang mempunyai hobi makan, karena bagi mereka makanan dapat menambah pengalaman dalam mencoba berbagai macam rasa. Perkembangan makanan sampai saat ini terus berlanjut dengan sebuah inovasi baru yang dapat merubah penampilan dan cita rasa makanan menjadi ciri khas suatu wilayah. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang dijuluki sebagai surganya makanan karena banyak sekali makanan yang tercipta dari kota tersebut salah satunya peuyeum bandung. Peuyeum adalah makanan tradisional dari Kota Bandung dari sejak jaman dahulu yang terbuat dari bahan dasar singkong. Peuyeum menjadi ikon dari Kota Bandung sehingga menarik daya tarik wisatawan untuk membeli makanan tersebut apabila berkunjung ke Kota Bandung, namun seiring dengan hadirnya makanan modern membuat peuyeum seolah tersisihkan sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah terhadap kebijakan ruang agar peuyeum kembali menjadi daya tarik wisata Kota Bandung. Oleh karena itu, perlu untuk dikaji mengenai “Kajian Preferensi Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Peuyeum Bandung Sebagai Daya Tarik Wisata Untuk Arahan Kebijakan Ruang. Metode Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan kuesioner serta data sekunder berupa penelitian pustaka, instansional, dan internet. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis chisquare. Adapun Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa rekomendasi arahan kebijakan ruang untuk keberlanjutan peuyeum sebagai daya tarik wisata.

Kata Kunci: Peuyeum, Daya Tarik Wisata, Ruang, Preferensi.

 

 


Keywords


Peuyeum, Daya Tarik Wisata, Ruang, Preferen

Full Text:

PDF

References


Daru Winartai.1996.â€Makanan Tradisional di DIY dan Sekitarnyaâ€.Dalam majalah Ilmu ilmu Humaniora III, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.

Nurhalimah Lina., Helena Ina. 2019. “ Kajian Hubungan Pelaku Ruang dengan Daya Tarik Wisata Pilgrim. Dalam karya ilmiah. Universitas Islam Bandung

Sjarifudin Akil. 2015. “Implementasi Kebijakan Sektoral Dalam Pengembangan

Pariwisata Berkelanjutan Dari Perspektif Penataan Ruangâ€. Dalam Dirjen Pariwisata

Fajri K. 2010. “Potensi Wisata Kuliner Dalam Pengembangan Pariwisata di

Yogyakartaâ€. Dalam skripsi diploma III, Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret

Endah Dewi. 2019. “Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Wisata Kuliner

Dalam Gultik (Gulai Tikungan) Blok M Jakarta Selatanâ€. Dalam jurnal ilmiah Ekono Insentif | Vol. 13 | No. 1 | Halaman 1-15. STKIP Panca Sakti

Wulandari E, Retno A, Purwanti T. 2019. “Daya Tarik Wisata Kuliner Kota

Bandungâ€. Dalam Jurnal Education and Economics – Vol.02, No.03 . Universitas Sahid Jakarta dan Universitas Widya Dharma Klaten

Rismiyanto E, Danangdjojo T. 2015. “Dampak Wisata Kuliner Oleh-oleh Khas

Yogyakarta Terhadap Perekonomian Masyarakatâ€. Dalam Jurnal MAKSIPRENEUR, Vol. V, No. 1, Desember 2015, hal. 46 – 64. Universitas Proklamasi

Didin Syarifuddin, Chairil M. Noor, Acep Rohendi. 2018. “Memaknai Kuliner Lokal

Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandungâ€. Dalam JURNAL ABDIMAS BSI Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 55-64.

Dudung A, Tia Y, M Malik. 2015. “Pembenahan Sentra Industri Peuyeum di

Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dalam rangka Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis UMKMâ€. Dalam artikel Universitas Islam Bandung

Putri G, Badraningsih. 2015. “Persepsi dan Perilaku Remaja Terhadap Makanan

Tradisional dan Makanan Modernâ€. Universitas Negeri Yogyakarta

Fajri Ilham. 2018. “Strategi Peningkatan Penjualan Makanan Tradisional Sunda

Melalui Daya Tarik Produk Wisata Kuliner di The Jayakarta Bandung Suite Hotel & Spaâ€. Dalam jurnal Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 8, No. 1, 2018 – 45.

Febri I, Windy M, Johannes. 2018. “Analisis Pemanfaatan Ruang Di Kawasan

Sekitar Jalan Lingkar Kota Manadoâ€. Dalam jurnal Jurnal Spasial Vol 5. No. 3, 2018. Universitas Sam Ratulangi Manado

Elizabeth B. 2016. “Pengembangan Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata di

Dili, Timor Lesteâ€. Dalam jurnal JUMPA Volume 3 Nomor 1 Juli 2016. Universitas Udayana

Harsana M, Baiquni, Harmayani E. 2018. “Potensi Makanan Tradisional Kue

Kolombong Sebagai Daya Tarik Wisata Di Daerah Istimewa Yogyakartaâ€. Dalam jurnal HEJ (Home Economics Journal). Vol. 1, No. 2. October 2018, 40-47. Universitas Gadjah Mada

I Nyoman Tri. 2017. “Pengembangan Pengolahan Tape Sebagai Daya Tarik

Wisata Kuliner di Desa Wisata Bongkasa Pertiwi Abiansemal Badungâ€. Dalam jurnal Analisis Pariwisata Vol.17 No 1, 2017. Universitas Udayana

Timbul Haryono. 1996. “Wisata Boga Makanan Tradisionalâ€, dalam Majalah

Ilmu-Ilmu Humaniora III, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wahab Salah, Ph.D. 1988. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Yuniar Isni. 2012. “Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Di Kabupaten Kudus. Dalam skripsi Universitas Sebelas Maret

Marbun D, Basuki, Melli. 2015. “Analisis Persepsi, Sikap, dan Perilaku Konsumen

Terhadap Pancake Durian. Dalam jurnal AGRISEP Vol 15 No. 2 September 2015 Hal: 215 – 226. Universitas Bengkulu




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v6i2.23170

Flag Counter   Â