Arahan Pengembangan Desa Bagawat Menuju Desa Mandiri Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM)

Gugun Muhammad Fauzi, Ernawati Hendrakusumah

Abstract


Abstract. The construction of rural than in other regions of those outlined in the form of clear policies Nawa Cita with a severe trial have important roles the village at the time of this from the point of view as the subject of .The research conducted by the which was issued by the the Ministry of Village , Development Backward Region and Transmigration one of villages in the Selajambe Subdistrict of Kuningan District classified as the village have a left hanging over here which is a Bagawat Village with a score of IDM promised to supply 0,49 .The purpose of this research identify indicators of the quality of that was found in village index provided the global financing prime minister visit as well as integrating with the Kuningan District development plan in order to understand the direction of the counsellor for development in holding Bagawat Village to the  independent Village has been somewhat successful. Analysis undertaken to been disclosed in the research this then if they testify classifications typologies of village uses index prime minister visit village. Having three dimensions in measuring the level of development of a villagers namely the social dimension , economic and ecology .From a third of the dimensions of the victim relatives unless they several variables that become indicators are used in this the determination of village classifications. The result of reckoning every dimensions typologies resulted in the village have a left behind , underdeveloped villages , developing village , forward and independent village. Then in realizing integration program used analysis comparison that is qualitative analysis by taking into account the relationship between variables. The result of identification of 52 index indicators village build up Bagawat Village have a score of the end of namely 0.59 who means entering the classifications for disadvantaged villages. In rural development according to harmonize village build up with RTRW Kuningan District 2013-2031 and RPJPD Kuningan District 2005-25 there are several an indicator that there has never been any in the Kuningan District plan one of them is related health facilities villages that do not set out in spatial planning Kuningan District 2011-2031 .The development of Bagawat Village direction to the village mandiri 3 dimensions of that is based on social , economic and ecological.

Keywords: Rural Development , The Village Build Index , Integration Development Policy.


Abstrak. Pembangunan perdesaan yang tercantum dalam kebijakan Nawa Cita memiliki peranan penting desa saat ini dilihat sebagai subyek. Dari hasil studi yang dikeluarkan oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi salah satu desa di Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan diklasifikasikan sebagai desa sangat tertinggal yaitu Desa Bagawat dengan skor IDM yaitu 0,49. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi indikator yang terdapat dalam Indeks Desa Membangun (IDM) serta mengintegrasikan dengan rencana pembangunan Kabupaten Kuningan untuk mengetahui arahan pengembangan dalam mewujdukan Desa Bagawat menuju desa mandiri. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengklasifikasian tipologi desa menggunakan Indeks Desa Membangun (IDM). Memiliki tiga dimensi dalam mengukur tingkat perkembangan suatu desa yaitu dimensi sosial, ekonomi dan ekologi. Dari ketiga dimensi tersebut terdapat beberapa variabel yang menjadi indikator dalam penentuan klasifikasi desa. Hasil perhitungan tiap dimensi tersebut menghasilkan tipologi desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, desa maju dan desa mandiri. Kemuadian dalam mewujudkan keterpaduan program digunakan analisis perbandingan yang merupakan analisis kualitatif dengan memperhatikan keterkaitan antar variabel. Hasil dari identifikasi dari 52 indikator Indeks Desa Membangun (IDM) Desa Bagawat memiliki skor akhir yaitu 0,59 yang berati masuk kedalam klasifikasi desa tertinggal. Dalam menyelaraskan pembangunan perdesaan menurut Indeks Desa Membangun (IDM) dengan RTRW Kabupaten Kuningan tahun 2013-2031 dan RPJPD Kabupaten Kuningan tahun 2005-2025 terdapat beberapa indikator yang belum terdapat dalam reancana pembangunan Kabupaten Kuningan salah satunya yaitu terkait fasilitas kesehatan desa yang tidak tertuang dalam RTRW Kabupaten Kuningan 2011-2031. Arahan pengembangan Desa Bagawat menuju desa mandiri berdasarkan 3 dimensi yaitu sosial, ekonomi dan ekologi.

Kata Kunci: Pengembangan Desa, Indeks Desa Membangun (IDM), Keterpaduan Kebijakan

Keywords


Pengembangan Desa, Indeks Desa Membangun (IDM), Keterpaduan Kebijakan

Full Text:

PDF

References


Buku

Adisasmita, R. (2007). Pembangunan Perdesaan : Pendekatan Partisipatif, Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pertumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Agusta, I., & Fujiartanto. (2014). Indeks Kemandirian Desa Metode, Hasil, dan Alokasi Pembangunan Desa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuntitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawan, Borni. 2015. Desa Mandiri, Desa Membangun. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia, Jakarta Pusat

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Skripsi/Tesis/Disertasi

Ali, Dzulfikar Hakim. (2016). Indeks Perkembangan Dan Kemandirian Desa Di Kabupaten Sukabumi : Tantangan Pembangunan Wilayah Perdesaan. Bogor : Program Sudi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB

Budiarto, Tri. (2017). Kajian Tipologi Desa Berdasarkan Status Perkembangan Dan Kemandirian Desa. Bogor : Program Sudi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB

Rahmalia, Evi. (2003). Analisis Tipologi Dan Pengembangan Desa-Desa Pesisir Kota Bandar Lampung. Bogor : Program STudi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Wachidah, Nuzul. (2012). Analisis Tipologi Dan Strategipengembangan Desa-Desa Pesisir Kabupaten Kendal. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.

Peraturan/Undang- Undang

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa Membangun

Naskah Laporan Hasil Penelitian

BAPPEDA Kabupaten Sumedang. (2017). Perencanaan Pengembangan Ekonomi Desa Kabupaten Sumedang




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.15157

Flag Counter   Â