DEMISTIFIKASI BAND PATROLICE DI PANGGUNG SEBAGAI BAND REGGAE

Yaby Asikin Sutrisna

Abstract


Di awal tahun 2007 Band Reggae di Kota Bandung mulai bermunculan. Salah satunya adalah Band Patrolice yang terbentuk di akhir tahun 2007 dan mencoba mengahadirkan figur musik reggae yang berbeda. Band Patrolice mencoba untuk merubah paradigma masyarakat bahwa musik reggae tidak selalu berkutat dalam ranah itu-itu saja. Dalam perkembangan komunikasi, musik dipandang sebagai media penyalur ekspresi manusia. Karena bentuk ekspresi tersebut bertujuan untuk menimbulkan makna bagi orang lain, maka dapat dikatakan musik sebagai ekspresi dan komunikasi manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan perspektif Dramaturgi Erving Goffman. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori komunikasi Antarpribadi. Adapun pendekatan yang dilakukan dengan teori Dramaturgi Erving Goffman yang analisisnya lebih menekankan kepada panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage).  Hasil penelitian dalam konteks front stage dipahami sebagai panggung yang hanya menonjolkan status Band Patrolice meliputi manipulasi simbol-simbol seperti cara berpakaian, make-up, gaya bahasa, serta sikap dan perilaku yang dilakukan sebagai upaya demistifikasi dari musik reggae. Sementara back stage personil Band Patrolice dalam kehidupan sehari-harinya seperti make-up, pakaian, sikap dan perilaku, bahasa tubuh, dan cara bertutur kata atau penggunaan gaya bahasa yang berbeda pada saat sedang berada di panggung.

Keywords


Demistifikasi, Dramaturgi, Front Stage, Back Stage, Band Patrolice



DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.971

Flag Counter   Â