Etika Media Televisi Terhadap Kasus Kopi Sianida

Muthia Azizah Umaran, Septiawan Santana

Abstract


Di zaman dengan teknologi yang pesat ini informasi mudah didapat. Televisi masih menjadi media favorit untuk mendapatkan informasi, tak terkecuali di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi membuat pesatnya pertumbuhan televisi. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk menyajikan berita teraktual. Kasus racun sianida dalam kopi menjadi topik pemberitaan hangat sepanjang awal tahun 2016. Pemberitaan ini menghiasi layar kaca sampai berbulan-bulan. Tetapi, penyelidikan polisi dan berita yang tersebar di media massa terfokus pada satu orang, yaitu Jessica Wongso sebagai saksi kunci. Bukan hanya di media massa, berita ini juga sudah tersebar luas di media sosial dan bahkan banyak meme-meme terkait kasus ini. Dalam menyiarkan berita, jurnalis sebagai profesional dalam menjalankan tugasnya dibimbing oleh kode etik. Namun, adakalanya etika yang dijelaskan dalam teori berbeda dengan praktik di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti membahas bagaimana etika akurat, jujur dan berimbang yang dilakukan oleh TVOne terhadap kasus kopi sianida berupa wawancara ekslusif di program Kabar Petang. Maka dari itu penulis meneliti "Etika Media Televisi terhadap Kasus Kopi Sianida" dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, data pustaka maupun melalui internet. Berdasarkan hasil penelitian, TVOne belum sepenuhnya memenuhi unsur akurasi, jujur dan berimbang dari kode etik jurnalis televisi karena masih mengutip berita berupa rumor yang belum terlalu berimbang. Namun, TVOne sudah baik dalam sisi nilai berita, yaitu aktualitas dan kecepatan.

 

In this rapid technology era, we can easily get all kind of information. Television is still the one of the favorite medium to get information, not least in Indonesia. The development of technology makes rapid growth of television in Indonesia. Each television station trying to presenting the most uptodate news.  The cyanide-coffe case is one of the hot news topic in early 2016. The news appeared for months. However, the police investigation and the news spread in the media focused on one person only, namely Jessica Wongso as a key witness. Not only in the media, the news has also been widespread in social media and even many memes related to this case. In order to broadcast a news, journalist as a professional guided by code of ethics. However, there are times when ethics in theory is different with practice in the field. In this research, the researchers research how ethics in TVOne towards the coffee case of cyanide in the form of an exclusive interview on the evening news program. Therefore, researcher made this research  "Media Television Ethics towards Coffee Case Cyanide" by using qualitative method with case study. Data collected through interviews, observation, and literature data and internet. Based on the research results, TVOne not yet fully meet the elements of accuracy, honest and balanced of the code of conduct for television journalists because they were still quoting a rumor and not really impartial. However, TVOne already well in news value, namely timeliness and speed.


Keywords


Communication, Ethics. Case Study Research, Television

References


Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia. 2006. Menulis Berita dan Feature; Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sobur, Alex. 2001. Etika Pers: Profesionalisme Dengan Nurani. Bandung: Humaniora Utama Press

Oramahi, Hasan Asy’ari. 2015. Jurnalistik Televisi. Jakarta: Erlangga

Nasution, Zulkarimein. 2015. Etika Jurnalisme: Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Santana, Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4201

Flag Counter   Â