Makna Simbolik Sunda Wiwitan dalam Tradisi Adat Cireundeu

Abstract

Abstract. This study title is “The Symbolic Meaning of Sunda Wiwitan in Traditional Tradition of Cireundeu†with the subtitle “Ethnographic Study of Communication on The Process of Sunda Wiwitan Cultural Heritage in Cireundeu Traditional Villageâ€. The purpose of this study is to determine the process of cultural inheritance that has occurred since a long time ago regarding the Sunda Wiwitan which is very thick in Cireundeu Village, Leuwigajah, South Cimahi District, Cimahi City. These objectives are divided into three factors, namely communication pattern, communication systems and the act of sharing fantasy by the adherents of the Sunda Wiwitan belief in passing down hereditary culture. This study uses a qualitative approach with communication ethnography which looks at the communication behavior of the Sunda Wiwitan cultured community in Cireundeu. The theory used to support this research is Ernest Bormann’s Simbolic Convergence Theory. The Thickness of Sunda Wiwitan, which is the original belief of the Sundanese people, provides added value to the Cireundeu area in the urban world. Ethnography of communication is considered to be the most effective method to trace the cultural uniqueness that exists in Cireundeu, especially the Sunda Wiwitan. The results of this study indicate people in Cireundeu Village have a pattern and communication system in inheriting their culture. Indigenous people also pass on their culture by doing the act of sharing their fantasies with the next generation.

Keyword: Sunda Wiwitan, Cultural Inheritance, Ethnographic Communication, Symbolic Convergence Theory.

 

Abstrak. Penelitian ini berjudul “Makna Simbolik Sunda Wiwitan dalam Tradisi Adat Cireundeu†dengan subjudul “Studi Etnografi Komunikasi tentang Proses Pewarisan Budaya Sunda Wiwitan di Kampung Adat Cireundeuâ€. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pewarisan budaya yang telah terjadi sejak dahulu tentang Sunda Wiwitan yang sangat kental di Kampung Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Tujuan tersebut dibagi menjadi tiga faktor yaitu pola komunikasi, sistem komunikasi dan tindakan berbagi fantasi oleh para penganut kepercayaan Sunda Wiwitan dalam mewariskan budayanya secara turun menurun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan etnografi komunikasi yang melihat perilaku komunikasi masyarakat berbudaya Sunda Wiwitan di Cireundeu. Teori yang digunakan sebagai penunjang penelitian ini merupakan Teori Konvergensi Simbolik dari Ernest Bormann. Kentalnya Sunda Wiwitan yang merupakan kepercayaan asli masyarakat Sunda memberikan nilai lebih bagi daerah Cireundeu yang ada di dunia urban ini. Etnografi komunikasi dianggap menjadi metode paling efektif untuk menulusuri keunikan-keunikan budaya yang ada di Cireundeu khususnya Sunda Wiwitan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat adat di Kampung Cireundeu memiliki pola dan sistem komunikasi dalam mewariskan budayanya. Masyarakat adat juga mewariskan budaya dengan cara melakukan tindakan berbagi fantasi kepada generasi selanjutnya.

Kata Kunci: Sunda Wiwitan, Pewarisan Budaya, Etnografi Komunikasi, Teori Konvergensi Simbolik.