Pengemasan Pemberitaan Jurnaliskomik di Instagram

Agam Rachmawan, Askurifai Baksin

Abstract


Abstract. Comics were a mediums of storytelling or expression with structured language images. Having stories, and mastering the language of images, are more important than just mastering astounding drawing skills. In its growth, comics are synonymous with fiction. As for the few facts stated in the comics, they usually occur in opinion comics. It is this comic opinion that complements the practice of journalism, for example newspapers. Not a few who load cartoons containing innuendo on one event. Comics that use icons and images have their own semiotics. Examples are word balloons, panels, facial expressions, gestures, to comic fonts. Journaliskomik is one of the mass media that was first published through the social media platform on Instagram in 2017 by Hasbi Ilman Hakim. Jurnaliskomik is the merger of news with comics. This merger is a packaging that is quite unique because all news uses the medium of comics as a means of information for the public. This research aims to determine the process of making news with the medium of comics delivered by Jurnaliskomik. In this study using a qualitative method with a case study approach. Data collection techniques are carried out namely interviews, observation and documentation studies. The data obtained is then analyzed using data triangulation. The results of this study indicate that the packaging of news coverage by the Journaliskomik is the same as any other medium. However, Jurnaliskomik uses comics as a means of delivering information to the public. A reporter is in charge of collecting data and information. Furthermore, it will become a reference for comic artists. After going through the drawing process, the comic will be checked again. Comics were immediately posted on social media. Based on the essence of journalism, upholding the facts, and verifying images, make Jurnaliskomik different from the comic as usual. In addition, the presence of the Journaliskomik gives a new color in the world of journalism. Proving that journalism is not only through verbal writing, but can use visuals that are more attractive to readers, especially those who do not like to read written news.

Keywords : Comics, Case Studies, Journal of Communication.

Abstrak. Komik adalah medium bercerita atau berekspresi dengan bahasa-gambar yang tersusun. Punya cerita, dan menguasai bahasa gambar, lebih penting daripada sekadar menguasai keterampilan menggambar yang mencengangkan. Dalam pertumbuhannya, komik identik dengan fiksi. Adapun sedikit fakta yang tercantum dalam komik, biasanya ada dalam komik opini. komik opini inilah yang menjadi pelengkap dalam praktik jurnalisme, contohnya surat kabar. Tak sedikit yang memuat kartun berisikan sindiran terhadap satu peristiwa. Komik yang menggunakan ikon dan gambar memiliki semiotika sendiri. Contohnya adalah balon kata, panel, ekspresi muka, gelagat tubuh, hingga font komik. Jurnaliskomik adalah salah satu media yang pertama kali diterbitkan lewat platform  media sosial di Instagram pada tahun 2017 oleh Hasbi Ilman Hakim. Jurnaliskomik merupakan penggabungan berita dengan komik. Penggabungan ini merupakan pengemasan yang cukup unik karena seluruh berita menggunakan medium komik sebagai sarana informasi bagi khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan berita dengan medium komik yang disampaikan oleh Jurnaliskomik. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara, observasi serta studi dokumentasi.  Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan triangulasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika pengemasan pemberitaan oleh Jurnaliskomik sama seperti halnya medium lainnya. Hanya saja, Jurnaliskomik menggunakan komik sebagai alat penyampaian informasi bagi khalayak. Seorang reporter bertugas mengumpulkan data dan informasi. Selanjutnya akan menjadi acuan penggambaran oleh komikus. Setelah melewati proses menggambar, komik akan diperiksa kembali. Komik pun segera di posting di media sosial. Dengan didasari pilar jurnalistik, menjunjung tinggi fakta-fakta, dan verifikasi gambar, membuat Jurnaliskomik beda dari komik seperti biasanya. Selain itu, hadirnya Jurnaliskomik memberi warna baru di dunia jurnalistik. Membuktikan bahwa jurnalistik tidak hanya melalui verbal tulisan saja, namun dapat menggunakan visual yang lebih menarik minat pembaca, khususnya bagi yang tidak suka membaca berita-berita tulis.

Kata kunci : Komik, Studi Kasus, Jurnaliskomik.


Keywords


Komik, Studi Kasus, Jurnaliskomik.

Full Text:

PDF

References


M. Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa Cendekia.

Santana, Septiawan. 2018. Jurnalisme Kontemporer Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

McCloud, Scott. 2008. Understanding Comics:The Invisible Arts. Jakarta: KPG.

Hikmat Darmawan. 2012. How to Make Comics. Jakarta: Plotpoint.

Yin, Robert K. 2015. Studi Kasus, Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kusumaningrat, Hikmat, Kusumaningrat, Purnama. 2016. Jurnalistik, Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2014. Komunikasi Naratif, Paradigma, Analisis, dan Aplikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.17588

Flag Counter   Â